Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin
BALIKPAPAN - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan, Alwiati menegaskan hingga kini belum ditemukan kasus Covid-19 varian baru di wilayah Kota Balikpapan.
Pernyataan ini disampaikan menyusul kabar mengenai 11 jemaah haji Debarkasi Jawa Timur (Jatim) yang sempat dikabarkan terpapar Covid-19, tapi hasil swab antigen menunjukkan seluruh jemaah tersebut negatif.
"Gejala seperti flu dan batuk belum tentu Covid-19. Masyarakat tidak perlu panik, tapi tetap waspada," ucap Alwiati, Senin (16/6/2025).
Ia meminta masyarakat tetap tenang menyikapi isu yang berkembang, serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Sebab, menjaga suasana tetap kondusif sangat penting untuk menghindari keresahan publik.
"Jangan membuat kegaduhan terkait Covid-19. Kami berharap semua pihak mencatat hal ini. Dinas Kesehatan bersama Balai Karantina Kesehatan sudah berkoordinasi untuk mencegah penularan," tegasnya.
Kata dia, proses deteksi dini dilakukan melalui skrining antigen, terutama terhadap warga yang menunjukkan gejala seperti demam atau gangguan pernapasan. Skrining juga diterapkan kepada jemaah haji yang baru kembali dari Tanah Suci.
Setiap jemaah yang tiba di embarkasi akan menjalani pengecekan suhu tubuh. Jika ditemukan suhu di atas 38 derajat Celcius, maka mereka akan dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo.
"Biasanya penyakit yang muncul pascahaji adalah MERS-CoV, dan gejalanya memang mirip dengan Covid-19. Tapi kalau hanya batuk atau pilek ringan, itu masih tergolong biasa," jelasnya.
Meski belum ada laporan varian baru, Dinkes tetap mengimbau masyarakat, terutama jemaah haji, agar segera memeriksakan diri ke puskesmas jika mengalami gejala seperti demam, batuk, atau pilek setelah kembali ke rumah.
"Tim medis kami sudah siaga di lokasi kedatangan untuk melakukan skrining suhu. Kami terus berupaya mengantisipasi agar tidak terjadi penyebaran penyakit," pungkasnya.