Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Pemkab PPU Desak Perusahaan Segera Evakuasi Bangkai KMP Muchlisa yang Tenggelam di Teluk Balikpapan

KMP Muchlisa tenggelam di Teluk Balikpapan tak jauh dari Pelabuhan Klotok Penajam pada 5 Mei 2025. (Foto: Adi Kade/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Diskominfo Penajam Paser Utara

    Pemkab PPU Desak Perusahaan Segera Evakuasi Bangkai KMP Muchlisa yang Tenggelam di Teluk Balikpapan

    PusaranMedia.com

    KMP Muchlisa tenggelam di Teluk Balikpapan tak jauh dari Pelabuhan Klotok Penajam pada 5 Mei 2025. (Foto: Adi Kade/Pusaranmedia.com)

    Pemkab PPU Desak Perusahaan Segera Evakuasi Bangkai KMP Muchlisa yang Tenggelam di Teluk Balikpapan

    KMP Muchlisa tenggelam di Teluk Balikpapan tak jauh dari Pelabuhan Klotok Penajam pada 5 Mei 2025. (Foto: Adi Kade/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Adi Kade | Editor: Bambang Irawan 

    PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendesak PT Sadena Mitra Bahari segera mengevakuasi bakai KMP Muchlisa yang tenggelam di Teluk Balikpapan pada 5 Mei 2025. 

    Lebih sebulan pascakecelakaan laut yang menimpa kapal penumpang rute Pelabuhan Feri Penajam- Pelabuhan Kariangau, Balikpapan tak kunjung dievakuasi. 

    “Kami sudah menyurati PT Sadena Mitra Bahari selaku pemilik KMP Muchlisa dan meminta bangkai kapal di Teluk Balikpapan segera diangkat,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, Senin (16/6/2025). 

    BPBD PPU meminta bangkai kapal beserta kendaraan milik penumpang yang terjebak dalam kapal tersebut segera dievakuasi. Karena, titik tenggelamnya KMP Muchlisa berada di dekat Pelabuhan Speedboat dan Pelabuhan Klotok Penajam serta merupakan jalur lintasan speedboat, kapal klotok dan kapal nelayan. 

    “Kalau bangkai kapal tidak cepat diangkat, maka akan mengganggu aktivitas kapal nelayan maupun speedboat dan kapal klotok serta bisa mengancam keselamatan,” ujarnya. 

    Selain itu, lokasi KMP Muchlisa karam disinyalir juga berada dekat pipa minyak dan gas (migas) bawah laut milik PT Pertamina. Kuncoro khawatir apabila bangkai kapal tidak cepat dievakuasi dapat menimbulkan masalah baru. 

    “Jangan sampai terlalu lama tidak evakuasi bisa mengancam pipa bawah laut milik Pertamina,” pungkasnya. (Adv)