Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan
TANJUNG REDEB – Meski gedung baru RSUD Abdul Rivai atau yang dikenal dengan sebutan Gedung Walet, telah rampung secara fisik namun hingga kini bangunan megah itu belum juga difungsikan.
Hal ini menuai sorotan tajam dalam rapat terbatas Forum Lintas Perangkat Daerah (FLPD) Tematik Pembangunan 2025–2029, yang digelar belum lama ini.
Dalam forum itu, sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas pembahasan, mengingat merupakan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Berau periode saat ini.
Salah satu sorotan utamanya adalah belum dioperasikannya gedung baru rumah sakit yang terletak di Jalan Sultan Agung tersebut.
“Sudah selesai dibangun, tapi belum juga difungsikan. Ini yang menjadi perhatian. Jangan sampai bangunan ini terkesan mangkrak,” ujar Kepala Bidang Sosial Budaya Baplitbang Berau, Slamet Riyadi, Selasa (17/6/2025).
Slamet menjelaskan beberapa opsi pengoperasian gedung sebenarnya sudah disiapkan, namun belum ada tindak lanjut atau keputusan resmi dari kepala daerah.
Ia menekankan pentingnya komunikasi intensif antara Dinas Kesehatan, pihak RSUD, dan pemerintah daerah agar gedung Walet dapat segera digunakan.
Gedung Walet sendiri dirancang sebagai pusat layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan fasilitas lengkap, termasuk ruang operasi, ICU, OKA, serta instalasi pengolahan Air Limbah medis (IPAL) medis.
Bangunan tiga lantai ini disiapkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan RSUD Abdul Rivai secara signifikan, terutama dalam penanganan kasus darurat dan operasi.
“Kalau sudah difungsikan, IGD akan pindah ke lantai satu. Lantai dua untuk ruang operasi, dan lantai tiga untuk ICU dan OKA. Fasilitas sudah dirancang modern dan memadai. Tinggal menunggu kebijakan operasional,” terang Slamet.
Ia juga berharap, pengadaan alat kesehatan (alkes) dan tenaga medis bisa segera ditindaklanjuti, agar gedung yang sudah menelan anggaran besar tersebut tidak menjadi proyek mubazir.