Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Pemkab Kutim Persiapkan Pembangunan Museum Budaya di Sangatta Utara

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur. (Foto: Siswandi/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Pemkab Kutim Persiapkan Pembangunan Museum Budaya di Sangatta Utara

    PusaranMedia.com

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur. (Foto: Siswandi/Pusaranmedia.com)

    Pemkab Kutim Persiapkan Pembangunan Museum Budaya di Sangatta Utara

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur. (Foto: Siswandi/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Siswandi | Editor: Bambang Irawan 

    SANGATTA – Pemkab Kutim tengah mempersiapkan pembangunan Museum Budaya yang berdiri di atas lahan seluas dua hektare di kawasan belakang Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta, Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Sangatta Utara. 

    Pembangunan ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud RI).

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, menyampaikan rencana pembangunan museum saat ini dalam tahap komunikasi dan koordinasi dengan pihak kementerian. 

    Hal ini dilakukan karena efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 berpotensi membatasi pembiayaan dari daerah.

    “Rencana tetap jalan, kami sedang mencoba berkomunikasi. Mudah-mudahan bisa tembus ke Kementerian Kebudayaan, karena ada celah untuk mendapat dukungan di sana,” kata Mulyono, Selasa (17/6/2025).

    Ia juga mengungkapkan optimisme karena memiliki jaringan yang dapat membantu mempercepat proses pengusulan program ke pemerintah pusat. 

    Menurutnya Kemenbud RI merupakan kementerian baru, peluang untuk mendapatkan dukungan program masih terbuka lebar.

    “Harapannya bisa langsung dibangun dengan kualitas yang baik. Siapa tahu banyak program yang masih kosong dan bisa diisi dengan kegiatan pelestarian budaya seperti ini,” tambahnya.

    Museum yang direncanakan ini akan menjadi pusat pelestarian budaya dan sejarah Kutim. Rencananya, museum akan mengoleksi benda-benda purba hasil temuan para ahli dan masyarakat di wilayah Kutim, serta menyajikan berbagai buku dan dokumentasi festival budaya lokal.

    “Saat ini sudah ada tiga buku yang terbit, yaitu Festival Budaya Karangan, Festival Sekerat Nusantara, dan Lom Plai. Budaya lainnya akan menyusul. Dengan begitu, pengunjung bisa dengan mudah mengetahui dan memahami kekayaan budaya di Kutim,” jelas Mulyono.