Reporter : Lutfi Aziz | Editor : Buniyamin
Bontang – Pemerintah Kota Bontang terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat layanan kesehatan masyarakat dari tingkat paling dasar, yaitu Posyandu.
Melalui rapat koordinasi Pokjanal Posyandu, upaya penguatan layanan dasar ini ditegaskan kembali.
Dipimpin langsung oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, rapat ini menjadi ajang sinergi berbagai pihak, mulai dari OPD, camat, lurah hingga Ketua RT dan TP PKK untuk bersama-sama mendukung sistem kesehatan berkelanjutan di kota ini.
"Posyandu bukan lagi sekadar tempat penimbangan balita. Ia adalah ujung tombak layanan primer yang menyentuh langsung masyarakat," ujar Neni, Rabu (18/6/2025).
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar Posyandu semakin berdaya dan inklusif.
Kepala Dinas Kesehatan, Bachtiar Mabe menyampaikan, Bontang kini sudah menjalankan program Integrasi Layanan Primer (ILP) yang mencakup 6 Puskesmas, 15 Pustu dan 124 Posyandu.
Kader Posyandu juga terus didorong untuk meningkatkan kapasitas melalui pelatihan dan penilaian keterampilan.
"Kami ingin memastikan Posyandu tidak berjalan sendiri, tetapi menjadi bagian dari sistem layanan yang terintegrasi dan berkualitas," kata Bachtiar.
Acara ini turut menghadirkan narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, Raden Kunrat, yang memberikan pandangan nasional tentang peran strategis Posyandu.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi semua pihak, Pemerintah Kota Bontang berharap Posyandu dapat berkembang menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih kuat dan berdampak langsung pada kesejahteraan warga.