Reporter Siswandi Editor Buniyamin
SANGATTA – Pemerintah Kecamatan Telen, Kabupaten Kutim tengah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dengan menjalankan tiga program strategis.
Proyek tersebut meliputi peningkatan jalan poros utama sepanjang 22 kilometer, pembukaan jalan menuju wilayah Kernyanyan, serta pembukaan akses penghubung Desa Long Melah dan Long Bentuk sepanjang 16 kilometer.
Camat Telen, Petrus Ivung mengatakan pembangunan ini merupakan respons atas kebutuhan akses masyarakat pedalaman serta bentuk sinergi antara pemerintah dan pihak swasta.
“Langkah ini penting untuk membuka keterisolasian wilayah, mendukung aktivitas warga, dan memperlancar mobilitas serta konektivitas antardesa,” ujar Petrus.
Ia menyebut program pertama yang telah berjalan adalah pembersihan sisi kiri dan kanan jalan poros utama sepanjang 22 kilometer menuju ruas Trans Kalimantan.
Kegiatan ini, kata dia, bertujuan memperlancar lalu lintas, mempermudah pemasangan jaringan listrik dan mempercepat proses pengeringan jalan akibat paparan sinar matahari.
“Pembersihan ini tidak hanya memudahkan pengguna jalan, tetapi juga menyiapkan area jika suatu saat dibutuhkan pemasangan tiang listrik,” ungkapnya.
Program kedua yakni pembukaan badan jalan menuju daerah Kernyanyan dengan memanfaatkan jalur eksisting. Proyek ini telah berjalan satu minggu dan ditargetkan rampung dalam waktu tiga minggu ke depan.
Uniknya, pendanaan proyek ini tidak berasal dari APBD, melainkan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebuah perusahaan swasta yang beroperasi di wilayah Telen.
“Kolaborasi ini melalui proses panjang. Ini bukti nyata bahwa sektor swasta bisa diajak bekerja sama untuk mempercepat pembangunan,” kata Petrus.
Program ketiga adalah pembukaan jalan sepanjang 16 kilometer yang menghubungkan Desa Long Melah dengan Long Bentuk.
Jalan ini disebut-sebut menjadi jalur vital baru bagi aktivitas ekonomi dan sosial warga. Namun, pelaksanaannya masih menghadapi kendala komunikasi antarpemangku kepentingan.
“Kami sudah turun ke Long Bentuk bersama tokoh masyarakat dari Long Melah, tapi kepala desa dari dua wilayah belum bisa hadir. Jadi belum ada pertemuan resmi,” terangnya.
Selain hambatan koordinasi, keterbatasan anggaran juga menjadi tantangan utama. Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Telen menggagas pendekatan baru dengan mengundang sejumlah perusahaan untuk berdialog dan menjajaki kemitraan pembangunan.
“Syukurlah, banyak perusahaan merespons positif. Mereka menunjukkan komitmen membantu membuka akses jalan utama,” ujarnya.