Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Banjir Rendam Kota Balikpapan, BPBD Lakukan Evakuasi dan Pantau 24 Titik Genangan

Situasi banjir di Jalan MT Haryono Balikpapan, Kamis (19/6/2025). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Banjir Rendam Kota Balikpapan, BPBD Lakukan Evakuasi dan Pantau 24 Titik Genangan

    PusaranMedia.com

    Situasi banjir di Jalan MT Haryono Balikpapan, Kamis (19/6/2025). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Banjir Rendam Kota Balikpapan, BPBD Lakukan Evakuasi dan Pantau 24 Titik Genangan

    Situasi banjir di Jalan MT Haryono Balikpapan, Kamis (19/6/2025). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin

    BALIKPAPAN - Hujan deras disertai angin kencang dan kilat yang mengguyur Kota Balikpapan sejak Kamis pagi (19/6/2025) menyebabkan banjir di sejumlah kawasan. 

    Hingga siang hari genangan mulai surut, tapi masih bertahan di beberapa titik yang memiliki kontur lebih rendah, terutama di kawasan MT Haryono, Balikpapan Selatan.

    Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Bambang Subagya mengatakan masih melakukan evakuasi di kawasan MT Haryono.

    "Kini di MT Haryono kami masih melakukan evakuasi warga, termasuk pasien yang hendak dirujuk ke Rumah Sakit Siloam," ucap Bambang.

    Ia menjelaskan, air mulai surut seiring menurunnya intensitas hujan dan posisi air laut yang mulai turun. "Untuk di MT Haryono kemungkinan butuh waktu sekitar empat jam lagi agar benar-benar bisa dilewati," ujarnya.

    Berdasarkan pantauan BPBD, terdapat lebih dari 10 titik genangan sejak pagi hari. Tapi sebagian besar mulai surut dan kendaraan mulai bisa melintas perlahan. Warga tetap diimbau tidak memaksakan diri menerobos banjir.

    Pantauan hingga pukul 13.50 WITA menunjukkan genangan di MT Haryono setinggi mata kaki orang dewasa. Beberapa pengendara sepeda motor terlihat nekat menerobos genangan tersebut. "Kami terus lakukan pemantauan dan siaga evakuasi. Warga diminta tetap waspada menghadapi kemungkinan hujan susulan," tuturnya.

    BPBD juga menyiagakan perahu karet dan peralatan evakuasi di titik-titik rawan. Dari data BPBD Balikpapan, terdapat 24 titik banjir hari ini di pemukiman maupun jalan utama. Curah hujan yang tinggi, ditambah pasang air laut mencapai 1,7 meter pada pukul 10.00 WITA, memperparah genangan.

    "Banjir menyebabkan genangan di jalan-jalan utama dan pemukiman. Beberapa warga sempat terisolasi, aktivitas terganggu, dan terjadi kemacetan panjang," ungkap Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali.

    Beberapa kawasan terdampak antara lain Perum Sosial Sepinggan, Rapak, Gang Noor, Jalan S. Parman, Grand City dan depan Puskesmas Graha Indah. Selain banjir, BPBD juga mencatat kejadian tanah longsor di Sepinggan, Sumber Rejo, dan Telagasari, serta pohon tumbang di wilayah Manggar dan Muara Rapak.

    "Tim kami juga mengevakuasi warga lanjut usia di wilayah Damai dan Sumber Rejo," tambahnya. Menurutnya, genangan masih tersisa di simpang tiga MT Haryono, Jalan Asnawi Arbain, dan kawasan Beller. 

    BPBD akan menjadikan laporan hari ini sebagai dasar dalam penyaluran bantuan dan pemulihan infrastruktur yang terdampak. Dari sisi prakiraan cuaca, Kepala BMKG Balikpapan Kukuh Ribudiyanto menyatakan bahwa hujan di Balikpapan tergolong berintensitas sedang namun berdurasi panjang.

    "Hujan mulai turun sejak pukul 07.30 WITA dan diperkirakan reda pada pukul 14.00 WITA," tuturnya.

    Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud turut menanggapi kejadian banjir ini. Ia menegaskan telah menginstruksikan dinas terkait untuk meninjau pembukaan lahan baru, terutama untuk proyek perumahan.

    "Kepada Dinas Perumahan dan perizinan, saya sudah wanti-wanti untuk sementara menghentikan pembukaan lahan perumahan. Kita harus lihat dari hulunya," kata Rahmad. Ia juga menyebut banyak genangan terjadi akibat sedimentasi dan saluran yang tertutup sampah. 

    Rahmad mengimbau warga lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. "Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Edukasi penting agar warga sadar menjaga saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan," imbuhnya.

    Rahmad juga menyebut telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk meninjau langsung kendala teknis di lapangan, termasuk percepatan fungsi bendali di belakang Pasar Segar. "Kita berharap bendali bisa berfungsi maksimal. Masalah banjir ini bukan hal baru, tapi kita harus terus mencari solusi bersama," pungkasnya.