Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

KTNA Paser Minta Gubernur Kaltim Lanjutkan Pembangunan Bendungan Muara Lambakan

Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud memotong pita, sebagai pertanda dimulai Peda KTNA XI Kaltim. (Foto: Dok.DPTH Paser)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    KTNA Paser Minta Gubernur Kaltim Lanjutkan Pembangunan Bendungan Muara Lambakan

    PusaranMedia.com

    Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud memotong pita, sebagai pertanda dimulai Peda KTNA XI Kaltim. (Foto: Dok.DPTH Paser)

    KTNA Paser Minta Gubernur Kaltim Lanjutkan Pembangunan Bendungan Muara Lambakan

    Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud memotong pita, sebagai pertanda dimulai Peda KTNA XI Kaltim. (Foto: Dok.DPTH Paser)

    Reporter: Muhammad Luthfi | Editor: Bambang Irawan 

    TANA PASER - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Paser meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk melanjutkan pembangunan Bendungan Muara Lambakan di Kecamatan Long Kali.

    Sebagaimana diketahui, rencana pembangunan Bendungan Lambakan sudah dimulai sejak tahun 2000 lalu. Namun hingga saat ini belum terlihat kelanjutannya. Padahal, bendungan itu akan memberikan segudang manfaat bagi masyarakat Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

    “Kami sangat berharap kepada Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud agar melanjutkan pembangunan Bendungan Muara Lambakan. Agar sektor pertanian di Paser dan PPU dapat berkembang dan berjalan dengan baik,” kata Ketua KTNA Paser, Ngatno saat dihubungi, Minggu (22/6/2025).

    Bendungan itu, lanjut Ngatno, menjadi harapan besar bagi petani di wilayah Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU). Karena dapat menjadi sumber penyediaan air baku, pengendalian banjir, PLTA, wisata air, hingga memperkuat upaya kemandirian dan ketahanan pangan.

    Sedangkan respon Rudy Mas'ud, ujar Ngatno, Bendungan Muara Lambakan tersebut sempat terhenti lantaran Pandemi Covid-19. Tapi, Rudy menegaskan akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kaltim untuk melanjutkan mega proyek itu.

    “Masyarakat berharap Bendungan Muara Lambakan untuk dilanjutkan. Kami akan usulkan ke Kementerian melalui DPUTR Kaltim,” tutur Ngatno  menjelaskan pernyataan Rudy Mas'ud.

    Kendati demikian, Rudy mengharapkan agar petani di daerah agar tidak melakukan kegiatan alih fungsi lahan. Bahkan, Rudy juga meminta pemerintah daerah dengan secara tegas menertibkan persoalan peralihan lahan.

    “Alih fungsi menjadi ancaman di kedua wilayah Paser dan PPU. Kami minta tidak ada lagi petani yang mengalihkan lahannya. Pemerintah daerah juga harus menertibkan persoalan peralihan lahan,” imbuh Ngatno.

    Diketahui, genangan air Bendungan Muara Lambakan diprediksi akan mencapai enam ribu hektar. Artinya ada tiga desa di sekitar lokasi yang akan tenggelam. Sehingga perlu adanya relokasi warga desa.

    Sedangkan estimasi pembangunan Bendungan Muara Lambakan saat itu, mencapai Rp7 triliun sebelum dilakukan review desain beberapa tahun lalu.