Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Dalam upaya mempercepat pembangunan kawasan perbatasan, Bupati Nunukan H Irwan Sabri melakukan audiensi dengan jajaran Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia di Jakarta.
Pertemuan strategis ini digelar sebagai bentuk koordinasi lanjutan demi mewujudkan pembangunan wilayah perbatasan yang lebih merata dan berkeadilan.
Didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Ir Jabbar, serta Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D), Bupati Irwan disambut langsung oleh Sekretaris BNPP RI, Komisaris Jenderal Polisi Makhruzi Rahman.
"Pertemuan ini merupakan audiensi lanjutan dari diskusi sebelumnya, sekaligus untuk mematangkan rencana kunjungan kerja Sekretaris Utama BNPP ke Kabupaten Nunukan," ujar Irwan dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Irwan menjelaskan bahwa kunjungan tersebut direncanakan menyasar dua wilayah strategis di Kabupaten Nunukan, yaitu Krayan dan Sebatik. Kedua kawasan ini berbatasan langsung dengan Malaysia dan menjadi titik krusial dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Salah satu agenda utama dalam audiensi ini adalah penguatan dan evaluasi operasional Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Pulau Sebatik. Bupati Irwan menekankan pentingnya menjadikan PLBN sebagai simpul layanan terpadu dan pengungkit pertumbuhan ekonomi lokal.
"PLBN tidak cukup hanya berfungsi sebagai gerbang lintas batas, tetapi juga harus bertransformasi menjadi pusat layanan publik yang terintegrasi dan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat di perbatasan," tegasnya.
Dalam forum tersebut, Irwan juga memaparkan berbagai tantangan yang masih dihadapi masyarakat perbatasan, mulai dari infrastruktur dasar yang belum memadai seperti jalan antar desa, jembatan, jaringan listrik dan air bersih, hingga akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang masih terbatas.
“Perbatasan bukanlah halaman belakang, tapi beranda terdepan Indonesia. Masyarakat kita di sana harus merasakan kehadiran negara secara nyata,” ungkap Irwan.
Sejumlah usulan strategis turut disampaikan dalam forum tersebut, antara lain pembangunan akses jalan menuju kawasan terpencil, penyediaan air bersih dan energi terbarukan, revitalisasi sarana pendidikan dan kesehatan, serta penguatan ekonomi lokal melalui pengembangan UMKM dan sektor pertanian.
“Alhamdulillah, semua masukan dan usulan yang kami sampaikan diterima dengan baik oleh BNPP. Bahkan, mereka berkomitmen menjadikan hasil audiensi ini sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program lintas kementerian dan lembaga yang fokus menyasar kawasan perbatasan,” bebernya.
Irwan menyampaikan harapan agar sinergi antara pemerintah pusat dan daerah terus diperkuat. Menurutnya, kolaborasi yang solid merupakan kunci sukses dalam mewujudkan pembangunan kawasan perbatasan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami percaya, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan sinergi lintas sektor, kawasan perbatasan akan tumbuh menjadi pusat pertumbuhan baru yang membanggakan, bukan hanya sebagai simbol penjagaan wilayah, tetapi sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.