Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN - Minat masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) terus meningkat.
Bahkan peserta dari provinsi ini tercatat menjadi yang terbanyak di antara seluruh wilayah Kalimantan, mencapai lebih dari 8.600 orang pada tahun ini.
Ini disampaikan Kepala Balai Bahasa Provinsi Kaltim, Asep Juanda usai membawakan materi dalam kegiatan sosialisasi UKBI Adaptif Merdeka bagi pemangku kepentingan di Hotel Swiss-Belinn Balikpapan, Selasa (24/6/2026).
"Antusias masyarakat Kaltim luar biasa. Dibandingkan provinsi lain di Kalimantan yang hanya menargetkan 800 peserta, kami mencapai lebih dari sepuluh kali lipat," ungkap Asep.
UKBI Adaptif Merdeka merupakan alat ukur standar untuk menilai kemahiran berbahasa Indonesia, mirip dengan TOEFL untuk bahasa Inggris.
Uji ini terdiri dari lima seksi, yakni mendengarkan, merespons kaidah, membaca, menulis, dan berbicara.
Menurutnya, UKBI kini bukan hanya instrumen pendidikan, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam pemetaan kemampuan siswa dan pegawai, serta menjadi syarat administratif dalam berbagai keperluan.
"Beberapa kampus menjadikan UKBI sebagai syarat seleksi masuk atau menjelang sidang akhir. Bahkan, sertifikat UKBI juga dapat digunakan sebagai salah satu prasyarat untuk mendapatkan beasiswa dari Kemendikbudristek," jelasnya.
Tak hanya itu, capaian peserta di Kaltim pun menggembirakan. Beberapa siswa berhasil meraih peringkat tertinggi, yaitu "istimewa", di atas rata-rata capaian nasional.
"Salah satu siswa kami akan diundang ke tingkat nasional untuk membagikan praktik baik dan tips sukses dalam mengikuti UKBI. Ini sebuah kebanggaan karena mewakili Kalimantan secara nasional," katanya.
UKBI saat ini telah dikembangkan dalam bentuk daring, memungkinkan pelaksanaan dan pengawasan uji dilakukan lintas wilayah melalui komputer yang terhubung internet dan kamera.
"Keunggulannya, peserta bisa mengerjakan dari Balikpapan, sementara pengawasnya bisa dari Jakarta atau Samarinda. Sistemnya fleksibel dan efisien," terangnya.
Asep juga menegaskan bahwa program UKBI merupakan bagian dari tiga agenda prioritas Balai Bahasa Kaltim, yaitu penguatan literasi, revitalisasi bahasa daerah, dan penginternasionalan bahasa Indonesia.
"UKBI adalah bagian dari upaya negara menjaga dan meningkatkan kemahiran warganya dalam berbahasa Indonesia secara berstandar. Dan yang lebih menggembirakan, bagi siswa UKBI ini gratis alias nol rupiah," pungkasnya.