Reporter: Aswin | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field paparkan keberhasilan penghentian semburan lumpur saat menerima kunjungan Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono, di lokasi pengeboran sumur migas di Kelurahan Jawa, Kecamatan Sangasanga, Selasa, (24/6/2025).
Dalam kunjungan tersebut pihak perusahaan menjelaskan upaya penanganan kejadian semburan lumpur bercampur gas pada saat pekerjaan pengeboran hingga akhirnya semburan lumpur berhasil dihentikan dalam tempo tiga hari sejak awal kejadian.
Semburan yang keluar adalah fluida dari dalam sumur akibat tekanan reservoir yang ternyata lebih tinggi dibandingkan tekanan hidrostatik lumpur bor yang berbahan dasar air (water-based mud).
Peristiwa yang terjadi adalah semburan gas kering bercampur air, tidak menimbulkan ledakan ataupun api. Kejadian semburan seperti ini merupakan risiko yang sudah dimitigasi dalam setiap kegiatan pengeboran sumur migas. Perusahaan berharap penjelasan yang diberikan dapat mengurangi penyebaran informasi yang tidak akurat yang berpotensi menimbulkan kepanikan.
“Kami mengapresiasi kepada seluruh anggota tim yang dalam waktu terhitung singkat berhasil menghentikan semburan. Mewakili perusahaan, kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung langkah-langkah penanganan,” kata Sr Field Manager PEP Sangasanga Field, Sigid Setiawan. Rabu (25/6/2025).
Dalam upaya menormalisasi layanan air bersih bagi pelanggan PDAM Cabang Sangasanga, Perusahaan bersinergi dengan PDAM Tirta Mahakam untuk melakukan pengurasan dan pembersihan fasilitas Water Treatment Plant (WTP) dan reservoir, pembongkaran dan penggantian media filter, serta pembilasan jaringan pipa distribusi air.
"Untuk penggantian total media filter, PEP Sangasanga Field memberikan dukungan logistik berupa 13.500 kg carbon active, 11.800 kg pasir silica, dan 1.250 kg Poly Aluminium Chlorida, serta biaya operasional untuk pengurasan dan pembersihan menyeluruh fasilitas WTP PDAM," jelasnya.
Tidak ada korban cedera maupun fatalitas dalam kejadian ini. Selama penanganan kejadian, tidak terindikasi adanya gas beracun yang membahayakan. Secara periodik, Perusahaan melakukan pengukuran kualitas udara yang terindikasi aman.
"Bagi masyarakat di sekitar lokasi, perusahaan juga terus menyediakan dukungan air bersih melalui depo air setempat, posko layanan kesehatan bagi warga yang memerlukan, serta perlengkapan dan asupan penunjang kesehatan untuk memastikan perlindungan kesehatan masyarakat," tutup Sigit.