Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan
TANJUNG REDEB - Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Tepian Kalimarau kembali menjadi perbincangan hangat. Rencana relokasi kawasan tersebut memicu kekhawatiran para pedagang karena dikhawatirkan akan menghilangkan sumber mata pencaharian mereka.
Ketua komisi ll DPRD Berau, Rudi P Mangunsong menyampaikan pandangannya yang menekankan pentingnya keseimbangan antara keselamatan penerbangan dan kesejahteraan pedagang.
Menurut Rudi, kawasan tersebut masuk dalam jalur hijau yang semestinya steril dari aktivitas masyarakat, termasuk jual-beli dan aktivitas nongkrong.
“Kalau kita bicara keselamatan pesawat, artinya bukan hanya keselamatan yang di udara saja, tapi juga yang di darat. Karena itu, kawasan tersebut tidak boleh ada orang nongkrong, apalagi aktivitas perdagangan,” tegasnya, Rabu (25/6/2025).
Namun, Rudi tak menolak wacana relokasi PKL. Ia justru mendukung penuh asalkan pemerintah benar-benar menyiapkan tempat pengganti yang layak dan manusiawi bagi para pedagang.
“Silakan direlokasi, tapi sediakan tempat yang bagus, besar, dibangunkan, dan layak. Jangan asal pindah, lalu ditelantarkan,” tambahnya.
Ia juga menyoroti potensi kawasan tersebut yang bisa dikembangkan menjadi ruang terbuka tanpa harus kembali menjadi tempat keramaian.
“Kalau sudah jadi jalur merah untuk keselamatan, ya jangan dijadikan tempat lari, nongkrong, atau apapun yang memicu orang untuk kembali datang. Harus benar-benar steril. Jangan sampai pindahkan pedagang tapi izinkan kegiatan lain yang justru mengundang keramaian,” ujarnya.
Sebagai alternatif pengembangan ruang publik, Rudi mengusulkan agar kawasan lain seperti Jalan Sultan Agung bisa ditata sebagai kawasan wisata terpadu. Ia membayangkan koridor tersebut bisa menjadi tempat yang menarik untuk menampung aktivitas seni dan budaya.
“Kenapa tidak jadikan Sultan Agung sebagai kawasan wisata? Koridornya ditata rapi, pelukis bisa berkarya, penulis bisa punya ruang. Beberapa titik bisa jadi ruang kreatif. Ini juga bisa jadi bukti nyata kontribusi tambang ke masyarakat,” katanya.
Rudi berharap agar relokasi bukan hanya soal memindahkan lokasi, tetapi menjadi momentum penataan ruang kota yang lebih terarah dan bermanfaat untuk semua pihak. (Adv)