Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN - Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menuntaskan kegiatan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif bagi pemangku kepentingan di Swiss-Belinn Hotel Balikpapan, Rabu (25/6/2025).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari sejak Selasa kemarin, dan diikuti 30 peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah, akademisi, hingga lainnya.
Sosialisasi dipandu oleh Ketua Tim Kerja UKBI Balai Bahasa Kaltim, Nur Bety.
Hadir Kepala Balai Bahasa Provinsi Kaltim, Asep Juanda, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan acara Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa Indonesia yang disaksikan bersama secara daring dari Jakarta.
Salah satu kebanggaan dalam kegiatan ini adalah terpilihnya siswa SMA Nasional KPS Balikpapan, Inas Ellysia Widodo sebagai perwakilan peserta didik se-Indonesia.
Inas meraih predikat tertinggi “Istimewa” dalam tes UKBI dengan skor 725–800.
Ia juga mendapat kesempatan berbicara dalam forum nasional untuk menyampaikan kesan dan pesan sebagai bentuk motivasi bagi peserta lainnya.
Selain Inas, hasil tes UKBI di Balikpapan juga mencatat prestasi membanggakan dari kalangan pendidik.
Skor tertinggi diraih Dosen Universitas Balikpapan (Uniba), Kiftian Hady Prasetya dengan skor 683 dan predikat “Sangat Unggul”.
Posisi kedua ditempati Guru SMAN 6 Balikpapan, Eka Dewi Lukmana Sri dengan skor 680.
Di urutan ketiga, ada Guru SMA Nasional KPS Balikpapan, Abdul Hamid Sudiyono dengan skor 630 dan predikat “Unggul”.
Kepala Balai Bahasa Kaltim, Asep Juanda menekankan dalam sosialisasi ini tentang pentingnya peran pemangku kepentingan dalam menyebarluaskan informasi UKBI kepada guru-guru lainnya.
"Saya berharap kehadiran Bapak dan Ibu dalam kegiatan ini bisa menjadi perpanjangan informasi di sekolah masing-masing, khususnya kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sosialisasi ini adalah bagian dari amanah pusat yang kami jalankan untuk wilayah Kaltim, termasuk Balikpapan," ucap Asep.
Asep juga menyampaikan bahwa saat ini nomenklatur kelembagaan telah berubah dari ‘kantor’ menjadi ‘balai’.
Ia merupakan kepala pertama Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur setelah perubahan struktur tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, ia menambahkan bahwa penguasaan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing harus berjalan beriringan.
"Kita punya tiga pilar bahasa: utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Tiga-tiganya penting dan saling melengkapi," terangnya.
Ketua Tim Kerja UKBI Balai Bahasa Provinsi Kaltim, Nur Bety turut menyampaikan terima kasih atas antusias peserta selama dua hari pelaksanaan kegiatan.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan sosialisasi di seluruh kabupaten/kota di Kaltim dan Kaltara.
"Di Kaltim ada 10 kabupaten/kota, dan di Kaltara ada 5. Jadi ada 15 wilayah yang kami upayakan agar semua bisa merasakan manfaat kegiatan seperti ini," kata Nur Bety saat penutupan.
Sebagai informasi, UKBI merupakan tes daring yang mengukur kemahiran berbahasa Indonesia melalui lima seksi, yaitu mendengarkan, merespons kaidah, membaca, menulis, dan berbicara.
Tes ini dapat diikuti oleh pelajar, guru, dosen, tenaga profesional, penutur asing, hingga pejabat struktural.
UKBI juga didukung oleh regulasi resmi Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016. Peserta dan masyarakat dapat mengakses pendaftaran dan evaluasi kegiatan melalui laman resmi https://ukbi.kemendikdasmen.go.id dan https://s.id/EvaluasiUKBIBalikpapan.