Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Hadapi Inflasi, Pemkot Bontang Bangun Sinergi dengan Distributor Lewat Wartek_In

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (Di Tengah Kerumunan) (Dok:Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Hadapi Inflasi, Pemkot Bontang Bangun Sinergi dengan Distributor Lewat Wartek_In

    PusaranMedia.com

    Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (Di Tengah Kerumunan) (Dok:Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Hadapi Inflasi, Pemkot Bontang Bangun Sinergi dengan Distributor Lewat Wartek_In

    Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (Di Tengah Kerumunan) (Dok:Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Reporter : Lutfi Aziz | Editor : Buniyamin

    BONTANG – Program Warung Tekan Inflasi On The Spot (Wartek_In) yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) kian menunjukkan peran strategis sebagai ruang kolaborasi antara pemerintah dan pelaku distribusi pangan. 

    Kegiatan yang digelar pada Kamis (26/6/2025) di area parkir Masjid Terapung Loktuan, Bontang Utara bukan hanya upaya sesaat merespons kenaikan harga, tapi bagian dari pola penguatan distribusi pangan lokal jangka panjang.

    Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menekankan pentingnya membangun ekosistem kerja sama yang solid antara pemerintah dan sektor swasta,terlebih kini lonjakan harga beberapa komoditas pokok seperti beras masih menjadi tantangan utama.

    “Kita tidak bisa bekerja sendiri dalam mengendalikan inflasi. Perlu sinergi kuat antara pemerintah dan para pelaku distribusi untuk menjaga pasokan dan harga,” ujarnya. 

    Salah satu sorotan kegiatan Wartek_In adalah keterlibatan langsung para distributor/agen bahan pokok penting (bapokting), termasuk mitra Pertamina dan agen LPG 3 Kg yang tidak hanya berjualan, tapi ikut serta dalam mengatur harga agar tetap terjangkau.

    Neni juga menyinggung belum tersedianya beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari Bulog akibat belum adanya penugasan dari Bappenas.

    Meski begitu, ia menilai kegiatan seperti Wartek_In menjadi bukti konkret bahwa tanpa mengandalkan intervensi pusat, daerah pun bisa bertindak cepat dengan jejaring lokal yang kuat.

    “Program ini bisa berjalan efektif karena sifatnya non-budgeting. Tidak memakai anggaran khusus, tapi memaksimalkan potensi kerja sama. Ini patut diapresiasi,” tuturnya.

    Sejak diluncurkan pada Agustus 2024, Wartek_In telah menyambangi 15 kelurahan di Bontang dan konsisten menghadirkan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, hingga gas LPG, dengan harga yang lebih bersahabat.

    Lebih dari sekadar transaksi ekonomi, program ini juga menjadi ruang edukasi publik dan penguatan jaringan distribusi yang tangguh. “Kegiatan ini harus terus berlanjut. Semangat kolaborasi seperti inilah yang akan memperkuat ketahanan ekonomi lokal,” tutup Wali Kota.

    Dengan pendekatan berbasis kemitraan ini, Pemkot Bontang tidak hanya merespons krisis harga, tetapi turut membangun model stabilisasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.