Reporter: Herdiansyah l Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kaltim terus berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pendekatan pembelajaran terintegrasi dan pemanfaatan teknologi digital.
Sekdaprov Kaltim, Sri Wahyuni, menegaskan pentingnya pengembangan kompetensi ASN untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks. Ia mendorong ASN agar terus belajar, termasuk melalui pembelajaran daring yang disampaikan oleh para pakar.
“Ilmu dari ceramah lewat zoom itu mungkin tidak langsung digunakan, tapi akan menjadi rekaman di bawah sadar kita. Saat menghadapi masalah, pengetahuan itu bisa muncul sebagai solusi yang tepat,” ungkapnya.
Sebagai upaya mendukung hal tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim telah meluncurkan aplikasi khusus yang memetakan potensi dan kompetensi ASN. Aplikasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan individu dan menghubungkannya dengan kebutuhan organisasi.
Namun, Sri Wahyuni menyayangkan masih rendahnya partisipasi perangkat daerah dalam mengisi data pada aplikasi tersebut. “Padahal ini penting untuk merancang pengembangan individu dan organisasi secara tepat sasaran,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya alokasi anggaran yang memadai untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Berdasarkan ketentuan mandatory spending, minimal 0,34 persen anggaran harus dialokasikan untuk sektor ini.
"Ini penting agar SDM yang menjalankan program dan kegiatan bisa menerapkan tata kelola yang baik, bebas dari maladministrasi, dan siap menghadapi perubahan regulasi serta tantangan global," tegasnya.
Menurutnya, pengembangan kompetensi tidak hanya berdampak pada kinerja organisasi, tetapi juga menjadi investasi bagi karir ASN itu sendiri. Karena itu, ia mengimbau para ASN untuk rutin memenuhi kebutuhan jam pembelajaran dan pelatihan.
"Kalau setiap ASN secara rutin memenuhi jam pelajaran, maka suatu saat ketika menghadapi masalah, pengetahuan yang sudah ter-input itu bisa membantu menghasilkan solusi. Itulah pentingnya pembelajaran berkelanjutan," pungkasnya. (Adv)