Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

DP3AKB Balikpapan Dorong Literasi Digital Anak Demi Tangkal Kejahatan Siber

Kantor DP3AKB Balikpapan. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    DP3AKB Balikpapan Dorong Literasi Digital Anak Demi Tangkal Kejahatan Siber

    PusaranMedia.com

    Kantor DP3AKB Balikpapan. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    DP3AKB Balikpapan Dorong Literasi Digital Anak Demi Tangkal Kejahatan Siber

    Kantor DP3AKB Balikpapan. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan menyoroti pentingnya peningkatan literasi digital anak-anak di tengah makin maraknya kejahatan siber yang menyasar generasi muda.

    Sekretaris DP3AKB Balikpapan, Nursyamsiarni Djufril Larose mengatakan anak-anak saat ini menjadi kelompok rentan di ruang digital. 

    Paparan gawai atau handphone yang tinggi tidak selalu diiringi dengan pemahaman tentang risiko dan etika dunia maya.

    "Cyber crime bukan lagi masalah orang dewasa. Anak-anak justru sangat rentan karena mereka belum memahami sepenuhnya bahaya interaksi digital," ucap Nursyamsiarni, Senin (30/6/2025).

    Ia menjelaskan berbagai bentuk kejahatan siber seperti penipuan daring, eksploitasi anak, hingga penyebaran konten negatif, dapat dengan mudah menjebak anak-anak yang belum memiliki kemampuan menyaring informasi secara kritis.

    Upaya perlindungan ini, kata dia, sejalan dengan program prioritas Wali Kota Balikpapan dalam memperkuat pemenuhan hak-hak anak serta mendorong terwujudnya Kota Layak Anak (KLA).

    "Kami ingin semua pihak menyadari bahwa keamanan digital anak bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga sekolah dan lingkungan sekitar," ungkapnya.

    DP3AKB mendorong kolaborasi antara orang tua, guru, dan komunitas digital untuk menciptakan ruang yang lebih sehat dan aman bagi anak-anak di internet.

    "Harapan kami adalah terciptanya budaya digital yang lebih etis dan bertanggung jawab, sehingga hak-hak anak tetap terlindungi di era teknologi yang terus berkembang," pungkasnya.