Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) menuntaskan survei usulan pembangunan infrastruktur jaringan Base Transceiver Station (BTS) di wilayah terpencil dan blankspot, sebagai bagian dari program nasional melalui aplikasi SIGNAL milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Survei yang dilaksanakan sejak awal Juni itu secara resmi rampung. Kegiatan ini dilakukan oleh Tim III Diskominfo Nunukan, yang menjangkau wilayah-wilayah perbatasan dan pesisir, meliputi Kecamatan Sembakung Atulai hingga Lumbis Ogong.
Dalam prosesnya, tim mendapatkan dukungan logistik dan transportasi dari Pemerintah Kecamatan, termasuk sarana speedboat untuk menyusuri daerah sungai dan pesisir yang sulit dijangkau kendaraan darat.
“Di Kecamatan Sembakung Atulai, kami memerlukan tiga hari untuk mengidentifikasi sembilan titik usulan yang mewakili sembilan desa. Meski jaringan sudah ada, kondisinya sangat lemah. Namun, infrastruktur umum di wilayah ini sudah cukup memadai, sehingga layak untuk pembangunan tower BTS,” terang Anggota Tim III Diskominfo Nunukan, Agus Siswanto.
Berdasarkan data lapangan, lanjut Agus, Kecamatan Sembakung Atulai yang memiliki luas wilayah sekitar 277,72 kilometer persegi saat ini hanya ditopang oleh dua menara telekomunikasi komersial serta satu BTS Bakti yang tidak lagi beroperasi. Kondisi ini menyebabkan keterbatasan akses jaringan telekomunikasi, khususnya layanan internet.
Sementara itu, Kecamatan Lumbis dinilai memiliki kondisi jaringan yang lebih baik dengan keberadaan empat tower telekomunikasi milik swasta. Namun, kualitas sinyal di wilayah ini masih sering terdampak oleh cuaca buruk, terutama di musim penghujan.
Survei juga dilanjutkan ke wilayah-wilayah lain seperti Lumbis Pansiangan dan Krayan. Selain pemetaan teknis lokasi dan koordinat, Diskominfo juga memberikan pelatihan pengisian formulir survei kepada aparat desa dan tokoh masyarakat setempat guna mempercepat pendataan.
“Tim turut melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memahami pentingnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Warga sangat antusias dan berharap wilayah mereka segera memperoleh akses jaringan,” ujarnya.
Agus mengatakan bahwa sebagian besar titik hasil survei telah memenuhi syarat teknis untuk diusulkan dalam pembangunan BTS. Hal ini turut mendapat atensi dari anggota DPRD Nunukan Dapil IV, Donal, yang sebelumnya telah berkomunikasi dengan Diskominfo agar dilakukan pemutakhiran terhadap usulan lama yang pernah diajukan.
Periode pengajuan usulan pembangunan BTS melalui platform SIGNAL telah ditutup pada, Senin 30 Juni 2025. Seluruh data hasil survei telah disampaikan secara resmi oleh Pemkab Nunukan kepada pemerintah pusat sebagai bagian dari upaya mendorong pemerataan akses informasi dan komunikasi di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
Pemerintah berharap, melalui pembangunan tower BTS di wilayah blankspot, kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil dapat meningkat, khususnya dalam aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi digital, serta akses terhadap informasi dan layanan publik lainnya.