Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Abrasi Ancam Pulau Maratua, Gelombang Mulai Gerus Jalan

Anggota Komisi ll DPRD Berau, Gideon Andris (Foto: Nur Hidayah/ pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    DPRD Kabupaten Berau

    Abrasi Ancam Pulau Maratua, Gelombang Mulai Gerus Jalan

    PusaranMedia.com

    Anggota Komisi ll DPRD Berau, Gideon Andris (Foto: Nur Hidayah/ pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Abrasi Ancam Pulau Maratua, Gelombang Mulai Gerus Jalan

    Anggota Komisi ll DPRD Berau, Gideon Andris (Foto: Nur Hidayah/ pusaranmedia.com)

    Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin

    TANJUNG REDEB – Abrasi pantai di Kampung Payung-payung, Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) semakin mengkhawatirkan.

    Kondisi ini langsung ditinjau oleh Anggota Komisi II DPRD Berau, Gideon Andris yang menyebut situasi di lapangan sangat memprihatinkan. “Saya lihat langsung, gelombangnya sudah naik sampai ke badan jalan. Ini luar biasa,” katanya, Rabu (2/7/2025).

    Dalam peninjauan itu, Gideon berkomunikasi dengan Camat Maratua untuk membahas langkah penanganan abrasi. Tapi upaya penanggulangan terkendala oleh persoalan kewenangan antara kabupaten dan provinsi. 

    Menurutnya, urusan kelautan kini berada di bawah wewenang pemerintah provinsi, sehingga kabupaten kesulitan mengambil langkah cepat.

    “Dulu 'kan perikanan dan kelautan satu dinas, sekarang dipisah. Untuk urusan kelautan sekarang ini tanggung jawab provinsi. Jadi pemerintah kampung dan kecamatan seperti terputus aksesnya ke jenjang lebih tinggi,” jelasnya.

    Namun, Gideon memastikan DPRD sudah mulai menjalin komunikasi dengan pihak provinsi, termasuk dengan mantan Bupati Berau, Makmur HAPK yang kini menjabat Anggota DPRD Kaltim.

    Terkait solusi teknis, kata Gideon, warga dan pemerintah setempat mempertimbangkan dua opsi, yaitu pembangunan pemecah gelombang seperti tripod atau peninggian tanggul (siring).

    Namun hingga kini masih terjadi perbedaan pendapat di antara warga. “Saya minta agar mereka bisa satu suara dan sepakat memilih satu opsi terbaik. Baru nanti akan saya bantu koordinasikan lebih lanjut dengan Pak Mahmur di provinsi,” ungkapnya.

    Abrasi yang terjadi di Maratua menjadi perhatian serius mengingat wilayah ini merupakan salah satu destinasi unggulan wisata bahari di Kabupaten Berau. Jika tidak ditangani segera, maka kerusakan lingkungan dan infrastruktur dikhawatirkan akan semakin meluas. (Adv)