Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Tanam Ribuan Mangrove, TNI Jadi Penggerak Diplomasi Ekologi di Pesisir Bontang

Penanaman Pohon Mangrove Dalam Rangka HUT ke-67 Kodam VI/Mulawarman. (Foto: Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Tanam Ribuan Mangrove, TNI Jadi Penggerak Diplomasi Ekologi di Pesisir Bontang

    PusaranMedia.com

    Penanaman Pohon Mangrove Dalam Rangka HUT ke-67 Kodam VI/Mulawarman. (Foto: Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Tanam Ribuan Mangrove, TNI Jadi Penggerak Diplomasi Ekologi di Pesisir Bontang

    Penanaman Pohon Mangrove Dalam Rangka HUT ke-67 Kodam VI/Mulawarman. (Foto: Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Lutfi Aziz | Editor: Bambang Irawan

    BONTANG – Lebih dari sekadar peringatan ulang tahun, perayaan HUT ke-67 Kodam VI/Mulawarman menjadi panggung nyata bagi kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir. 

    Kodim 0908/Bontang menjadi motor penggerak aksi tanam 1.000 bibit mangrove yang melibatkan pemerintah daerah, kelompok masyarakat, hingga sektor swasta, Rabu (2/7/2025).

    Aksi lingkungan ini dipusatkan di pesisir Jalan Cumi-Cumi, Kelurahan Tanjung Laut Indah. Tidak hanya simbolis, kegiatan ini mencerminkan semangat diplomasi ekologi ketika instansi pertahanan negara, korporasi, dan komunitas menyatu dalam misi menjaga lingkungan.

    “Ini bukan hanya soal menanam pohon. Ini bentuk kerja bersama demi masa depan bumi, khususnya bagi masyarakat pesisir,” kata Komandan Kodim 0908/Bontang, Letkol Inf Aryo Bagus Daryanto.

    Di bawah koordinasi Kodim, bibit-bibit mangrove disebar ke tiga wilayah tanggung jawab Koramil: Bontang, Muara Badak, dan Anggana daerah-daerah yang selama ini rentan abrasi akibat degradasi pesisir.

    Letkol Aryo menegaskan, kegiatan ini tidak berdiri sendiri. Ia adalah bagian dari gerakan serentak seluruh Kodim se-Kalimantan Timur, yang secara total menargetkan penanaman 8.000 bibit mangrove.

    Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari kesadaran kolektif bahwa pertahanan tak melulu soal senjata, tetapi juga keberlanjutan ekologi.

    “Mangrove adalah garda depan pertahanan lingkungan. Ia menyerap karbon, melindungi garis pantai, dan memberi kehidupan bagi biota laut. Itulah sebabnya kami hadir di sini,” ujarnya.

    Kolaborasi ini mendapat penguatan dari pemerintah daerah. Sekretaris Daerah Kota Bontang, Aji Erlinawati, menyambut baik aksi ini sebagai contoh ideal sinergi antara TNI dan masyarakat sipil.

    “Langkah ini mencerminkan bahwa perlindungan lingkungan bukan tugas satu pihak. Ini adalah investasi jangka panjang yang memberi dampak sosial, ekonomi, hingga budaya,” ucapnya.

    Kelompok Tani Penggiat Mangrove dari Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang terlibat sejak 2011 juga menjadi bukti bahwa pelestarian bukan hal instan. Dibina oleh Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Mahakam Berau, komunitas ini kini menjadi mitra strategis dalam upaya rehabilitasi ekosistem.

    Tak ketinggalan, pihak swasta seperti PT Indominco Mandiri turut berkontribusi. Mereka menyuplai bibit mangrove, menandai pentingnya keterlibatan korporasi dalam tanggung jawab sosial lingkungan.

    “Bersama TNI, kami sudah lama bersinergi dalam konservasi. Bagi kami, keberlanjutan lingkungan adalah bagian dari keberlanjutan bisnis,” ujar Kepala Hubungan Eksternal IMM, Hasto Pranowo.

    Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini memperlihatkan bagaimana pelestarian mangrove bisa menjadi ruang dialog antara kekuatan negara, masyarakat, dan dunia usaha. Sebuah contoh nyata bahwa diplomasi tak selalu di meja perundingan kadang, ia tumbuh dari tanah pesisir yang ditanami bersama.