Reporter: Aswin | Editor: Buniyamin
TENGGARONG – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutai Kartanegara (Kukar), Wiyono menyatakan progres pembangunan Pasar Tangga Arung telah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai pada 2025 ini.
"Progres kini masih sekitar 14 persen, tapi itu untuk tahap penyelesaian. Jadi penyelesaian ini terkait dengan landscaping, utamanya terkait dengan parkiran. Kemudian ada beberapa penyelesaian untuk jembatan penghubung dari Pasar A ke B, penyelesaian itu saja. Tapi secara keseluruhan, ini mungkin sudah sekitar 80 persen, tinggal 20 persen dan itu kita targetkan untuk tahun ini sudah selesai," katanya, Kamis (3/7/2025).
Pasar tersebut disebut telah menyerap anggaran miliaran rupiah dan diperkirakan memiliki sekitar 703 ruangan. "Untuk sekarang, pembangunan pasar menghabiskan anggaran sekitar total Rp400 miliar," bebernya.
Pemkab Kukar juga akan melakukan penataan jalan hingga drainase secara bertahap sebagai elemen penting dalam pembangunan perkotaan.
"Di pasar otomatis ada pelebaran jalan. Kita menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran, tetapi secara bertahap, minimal kita fungsional kan dulu baru diperbaiki, termasuk pembuatan trotoar, drainase dna pelebaran jalan. Jadi, kita lebarkan jalannya, fungsional juga untuk drainase," jelasnya.
"Sementara dananya terbatas, kita perbaiki sebagian supaya akses pembuangan air ada dan tidak menggenang," tambahnya.
Pada tahun ini, Wiyono menyebut akan dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di depan Pasar Tangga Arung untuk kenyamanan pengunjung. "Jadi, nanti ibunya ke pasar, anak-anaknya main di situ," ujarnya.
Mengenai rencana pembangunan bioskop di dua titik, salah satunya di Pasar Tangga Arung, Wiyono mengatakan konsepnya dapat dibangun di pasar atau di area Terminal Jonggon. Rancangannya meliputi area parkir di bawah dan bioskop di atas.
Lokasi tersebut juga akan terhubung langsung dengan pasar melalui Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), sehingga masyarakat tidak perlu turun ke jalan untuk berpindah antara pasar dan bioskop.
"Jadi, ada yang bapak-bapak itu nonton dulu sama anaknya, nah ibunya bisa ke pasar. Konsepnya seperti itu," ungkapnya. (Adv)