Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Wali Kota Samarinda Perintahkan Pembongkaran Saluran Tertutup di SMK Medika Bengkuring

Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau saluran air di kawasan SMK Medika Bengkuring, Kamis (3/7/2025). (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Wali Kota Samarinda Perintahkan Pembongkaran Saluran Tertutup di SMK Medika Bengkuring

    PusaranMedia.com

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau saluran air di kawasan SMK Medika Bengkuring, Kamis (3/7/2025). (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Wali Kota Samarinda Perintahkan Pembongkaran Saluran Tertutup di SMK Medika Bengkuring

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau saluran air di kawasan SMK Medika Bengkuring, Kamis (3/7/2025). (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Tri Agustini | Editor: Buniyamin

    SAMARINDA – Wali Kota Samarinda, Andi Harun kembali menegaskan komitmennya dalam menangani masalah banjir di wilayah Samarinda Utara. 

    Ia turun langsung meninjau kawasan rawan banjir di Bengkuring, tepatnya di sekitar SMK Medika Jalan Padat Karya, Kecamatan Samarinda Utara, Kamis (3/7/2025) siang tadi. 

    Dalam kegiatan itu, Andi Harun menyebut sebagian besar langkah jangka pendek telah dilaksanakan, tapi masih ditemukan beberapa kendala teknis yang menyebabkan penyumbatan aliran air atau bottle neck, salah satunya karena bangunan yang berdiri di atas saluran air.

    “Bangunan SMK Medika ini berdiri di atas saluran dan tidak ada bukaan kontrol. Saya sudah perintahkan Bidang Sumber Daya Air (SDA) untuk segera membuat mainhall atau lubang kontrol di halaman sekolah itu,” kata Andi Harun.

    Ia juga menyoroti keberadaan satu rumah yang berada di sisi seberang parit. Rencananya, pemkot akan melakukan musyawarah dengan pemilik rumah untuk membahas kemungkinan pelebaran saluran air.

    Komunikasi akan dilakukan melalui Lurah Sempaja Timur dan Camat Samarinda Utara. "Kita ingin memperlebar saluran karena daerah itu menerima limpasan air dari banyak arah, termasuk dari depan jalan poros," jelasnya.

    Andi Harun juga menyinggung adanya void bekas tambang yang diduga milik warga dan berpotensi menimbulkan luapan air, sehingga meminta BPBD untuk mengecek titik koordinat dan memastikan status kepemilikan lahan tersebut.

    "Kolam itu tidak berpagar, tidak aman, dan dikhawatirkan airnya tidak terhubung ke saluran yang sedang dilebarkan. Kita tidak ingin kolam itu menjadi ancaman keselamatan di masa depan, apalagi ada perumahan di sekitarnya," tegasnya.

    Terkait upaya lanjutan, Andi Harun menyebutkan bahwa sejumlah pekerjaan infrastruktur akan terus dikebut, termasuk pembangunan tanggul di Jalan Terong yang akan dilanjutkan hingga tahun depan.

    “Genangan di Bengkuring tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Kita butuh anggaran besar, sekitar Rp900 miliar, untuk menyelesaikan normalisasi Sungai Karang Mumus dan kawasan sekitarnya,"

    Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun 2025 ini Samarinda kerap dilanda banjir ketika intensitas hujan tinggi. Salah satu kawasan yang terdampak cukup berat adalah Bengkuring hingga melumpuhkan aktivitas warga. 

    Oleh karena itu ia berharap, upaya yang dilakukan secara bertahap ini dapat memberikan dampak nyata dalam mengurangi genangan dan potensi banjir yang kerap melanda kawasan Bengkuring setiap musim hujan. 

    "Ini butuh waktu dan dukungan, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi,” pungkasnya.