Reporter: Tri Agustini |Editor: Buniyamin
SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya mereformasi sistem pengelolaan sampah. Terbaru, pemkot mendapat pengakuan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq.
Dalam kunjungan kerjanya ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan pada Rabu (3/7/2025) lalu, Hanif memberikan apresiasi tinggi atas komitmen Samarinda dalam meninggalkan praktik open dumping menuju metode sanitary landfill yang lebih aman dan berkelanjutan.
"Open dumping itu hukumnya haram, tidak boleh dibiarkan. Samarinda sudah sigap merespons instruksi pemerintah pusat untuk segera bertransformasi dan ini patut menjadi teladan bagi daerah lain," ujar Hanif.
Ia mengatakan perubahan sistem pengelolaan sampah ini bukan semata soal teknis, tetapi mencerminkan tanggung jawab lingkungan yang serius.
Untuk itu, Hanif memuji keberanian Pemkot Samarinda yang berkomitmen menyelesaikan transformasi tersebut selambat-lambatnya pada Desember 2025, termasuk pembangunan instalasi pengolahan air lindi untuk mencegah pencemaran lingkungan.
"Tidak semua kota di Indonesia berani dan tegas seperti ini. Samarinda patut diapresiasi," puji Hanif.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun yang turut mendampingi kunjungan tersebut menyampaikan bahwa apresiasi dari Menteri menjadi penyemangat tersendiri bagi pemerintah kota untuk menargetkan pencapaian lebih tinggi.
"Target kami di 2026, Samarinda masuk 10 besar kota dengan pengelolaan sampah terbaik di Indonesia. Satu per satu kita benahi, dari infrastruktur hingga SDM," tegas Andi Harun.
Tak hanya fokus pada penyelesaian sistem sanitary landfill, Andi Harun juga menegaskan bahwa Samarinda tengah bersiap masuk ke fase lanjutan dengan menghadirkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Beberapa investor internasional, termasuk dari Malaysia dan Korea Selatan, disebut telah menyatakan minat untuk bekerja sama.
"Grup Korea ini menawarkan teknologi hemat bahan bakar dan bebas polusi. Dua hingga tiga minggu lagi, mereka akan paparan resmi di Samarinda. Dan kami sudah tetapkan, PLTSa Samarinda harus mengarah ke teknologi seperti itu," jelasnya.
Pemkot kini tengah mempertimbangkan skema pembiayaan terbaik, baik melalui kemitraan langsung dengan investor maupun melalui transfer dana dari Kementerian Keuangan.
Dalam tinjauan ke TPA Sambutan, Menteri dan rombongan juga menyaksikan langsung progres zona sanitary landfill, pembangunan instalasi pengolahan air lindi, serta kesiapan kawasan yang akan dikembangkan untuk proyek PLTSa.
"Hari ini kami bisa tunjukkan bahwa kerja keras itu nyata. Pak Menteri pun mengapresiasi karena kita benar-benar mengikuti pedoman KLH. Beliau jarang memberi pujian, apalagi soal TPA," pungkasnya.