Reporter Siswandi Editor Buniyamin
SANGATTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim bersama Tim Transisi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menyepakati sinkronisasi dua program bantuan pendidikan, yakni Beasiswa Kutim dan program Gratispoll milik Pemprov Kaltim.
Langkah ini diambil untuk mencegah tumpang tindih penerima manfaat dan memastikan penyaluran bantuan pendidikan berjalan lebih efektif.
Koordinator Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat Tim Transisi Pemprov Kaltim, Bohari Yusuf mengatakan data penerima dari Pemkab Kutim akan dibagikan ke Pemprov Kaltim guna memperkuat proses verifikasi penerima beasiswa.
“Nanti akan ada data dari Pemkab Kutim yang dibagikan ke Pemprov Kaltim untuk memastikan siapa saja mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa. Dengan demikian, proses verifikasi bisa berjalan lebih akurat dan program lebih terintegrasi,” ujar Bohari saat mengikuti Sosialisasi program gratis pol di Ruang Meranti, Kantor Bupati, dengan tema “Mewujudkan Generasi Kutim Hebat Melalui Beasiswa dan Semangat Belajar".
Ia menegaskan mahasiswa yang telah menerima beasiswa dari Pemkab Kutim tidak akan masuk dalam daftar penerima program Gratispoll. Ini untuk menghindari adanya penerima ganda yang berpotensi menghambat pemerataan bantuan.
“Tidak boleh ada yang menerima dua kali. Kalau sudah mendapatkan beasiswa dari Kutim, maka otomatis tidak lagi masuk dalam daftar penerima program Gratispoll,” tegasnya.
Menurutnya, program bantuan pendidikan di tingkat kabupaten/kota menjadi pilar penting dalam mendukung kebijakan pendidikan gratis yang tengah digalakkan oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.
Ia juga mendorong pemerintah daerah lainnya di Kaltim, seperti Kota Bontang dan kabupaten/kota lain, untuk menyusun dan menggulirkan program beasiswa daerah sebagai bentuk tanggung jawab dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Kami mengapresiasi langkah Kutim dan Bontang. Harapan kami, semua daerah di Kaltim dapat menyusun program beasiswa masing-masing untuk membantu warganya, terutama dari kalangan tidak mampu,” pungkas Bohari.