Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

BI Nilai Balikpapan Siap Jadi Contoh Digitalisasi Daerah

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo bersama jajaran pemerintahan, perwakilan Bank Indonesia, dan BPD Kaltimra di High Level Meeting TP2DD. (Foto: Humas Pemkot Balikpapan)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    BI Nilai Balikpapan Siap Jadi Contoh Digitalisasi Daerah

    PusaranMedia.com

    Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo bersama jajaran pemerintahan, perwakilan Bank Indonesia, dan BPD Kaltimra di High Level Meeting TP2DD. (Foto: Humas Pemkot Balikpapan)

    BI Nilai Balikpapan Siap Jadi Contoh Digitalisasi Daerah

    Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo bersama jajaran pemerintahan, perwakilan Bank Indonesia, dan BPD Kaltimra di High Level Meeting TP2DD. (Foto: Humas Pemkot Balikpapan)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Bank Indonesia menilai Kota Balikpapan memiliki kesiapan kuat untuk menjadi percontohan digitalisasi daerah di Kalimantan Timur (Kaltim).

    Penilaian ini disampaikan Deputi Direktur BI Balikpapan, Robi Ariadi menanggapi hasil High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang digelar Pemkot Balikpapan pada Rabu (2/7/2025).

    Robi Ariadi mengatakan sejumlah langkah yang diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama TP2DD, seperti SP2D Online, Mobil Layanan Pajak Daerah, dan perluasan aplikasi Kontengen, menunjukkan komitmen nyata terhadap sistem pembayaran pajak dan retribusi secara digital.

    "Kami melihat keseriusan Pemkot Balikpapan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif. Ini menjadi sinyal positif bahwa daerah siap bertransformasi secara sistemik," ucap Robi, Jumat (4/7/2025).

    Menurutnya, transformasi digital saat ini sudah menjadi tuntutan nasional, sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2025–2029. 

    TP2DD di daerah berperan penting sebagai penggerak agar sistem keuangan dan pelayanan publik lebih efisien dan transparan.

    "Digitalisasi bukan lagi alternatif, tapi keharusan. Kita harus mempercepat adaptasi agar tidak tertinggal," tegasnya.

    Berdasarkan data BI, hingga Mei 2025 pengguna QRIS di Kaltim tercatat mencapai 812.502 pengguna, naik 7,7 persen secara tahunan. 

    Di Balikpapan, lonjakan transaksi QRIS tercatat mencapai 4,5 juta transaksi atau meningkat 128,88 persen dibanding tahun sebelumnya.

    Robi menilai capaian ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbiasa menggunakan kanal digital. 

    Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa tantangan selanjutnya adalah memperluas literasi dan memperkuat infrastruktur agar layanan digital benar-benar menjangkau semua lapisan.

    Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk segera merealisasikan uji coba retribusi digital di sektor pasar dan parkir yang sempat dibahas dalam forum HLM. 

    Selain itu, penggunaan Kartu Kredit Indonesia (KKI) untuk belanja daerah perlu dioptimalkan dan dievaluasi secara berkala.

    "Kami siap bersinergi, baik dalam penyediaan kanal pembayaran, penguatan sistem, hingga edukasi masyarakat. Karena digitalisasi yang berhasil adalah yang menyeluruh, tidak setengah-setengah," ungkapnya.

    Bank Indonesia juga mengapresiasi rencana Pemkot Balikpapan untuk memperluas sosialisasi kebijakan P2DD melalui gerai pajak di ruang publik dan optimalisasi media sosial. Menurutnya, pendekatan kolaboratif dan terbuka akan menjadi kunci keberhasilan transformasi digital di tingkat daerah.