Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung 2025 semakin terasa dengan digelarnya Lomba Dayung Perahu Naga di Kampung Pegat Bukur, Sabtu (5/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 5-7 Juli 2025 ini menjadi perhatian warga dari berbagai kampung se Kabupaten Berau.
Perlombaan yang melibatkan seluruh kecamatan di Kabupaten Berau ini terbagi dalam dua kategori jumlah pendayung, yakni kelas 10 pesertanya 26 perahu, kelas 30 pesertanya 13 perahu, dengan total keseluruhan peserta sebanyak 39 perahu.
Sorak-sorai masyarakat di tepi sungai mengiringi deru semangat para pendayung yang mengayuh dengan penuh antusias.
Wakil Bupati Berau, Gamalis hadir langsung membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana, tokoh masyarakat, peserta, dan semua pihak yang telah berperan menyukseskan kegiatan tersebut.
“Festival perahu naga ini bukan hanya menguatkan semangat kita dalam berolahraga, tetapi juga memantapkan langkah kita untuk melestarikan budaya warisan nenek moyang yang erat dengan kehidupan perairan,” ujar Gamalis.
Lebih jauh, ia menyebut bahwa ajang budaya semacam ini memiliki nilai lebih dari sekadar kompetisi. Festival perahu naga menjadi wujud kecintaan terhadap potensi bahari Berau yang luar biasa, sekaligus sebagai sarana hiburan rakyat yang mempererat tali persaudaraan dan kekompakan masyarakat.
“Kegiatan ini juga menjadi magnet pariwisata otentik Berau, khususnya di wilayah Pegat Bukur dan Batu Bual, yang sejak lama dikenal dengan budaya perahu,” tambahnya.
Gamalis pun mengajak seluruh pemangku kepentingan mulai dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kelompok budaya, pelaku wisata, hingga masyarakat untuk bersama-sama mengelola potensi tersebut agar lebih dikenal luas. Dengan begitu, dampak positifnya pun bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya dari sisi kesejahteraan ekonomi lokal.
Selain melestarikan budaya, perlombaan ini diharapkan mampu memunculkan bibit atlet berbakat dalam cabang olahraga dayung. Tak hanya memunculkan atlet saja, Gamalis harap ajang ini bisa membangkitkan UMKM yang ada di Kabupaten Berau, khususnya Kampung Pegat Bukur.
“Even apapun yang kita gelar di Kabupaten berau, kita harus terus mendorong UMKM yang ada, Event seperti ini yang bisa membangkitkan perekonomian masyarakat kita,” imbuhnya.
Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga ekosistem sungai dari berbagai pencemaran.
“Sungai adalah sumber kehidupan kita. Mari kita jaga bersama kebersihannya sebagai bentuk cinta kita kepada alam dan warisan leluhur,” pesannya.
Pegat Bukur yang kini telah berstatus sebagai Kampung Mandiri terus menunjukkan kemajuan. Dengan rutin mengadakan lomba perahu naga, kampung ini menjadi simbol kuat pelestarian budaya lokal.
Menutup sambutannya dengan memberikan semangat kepada seluruh peserta lomba. Ia berharap agar kedepannya, para pendayung kita bisa mengharumkan nama Kabupaten Berau di tingkat yang lebih tinggi.
Kemeriahan Lomba Dayung Perahu Naga tahun ini menjadi bukti bahwa budaya dan olahraga bisa berjalan beriringan, menguatkan identitas dan semangat masyarakat Berau menuju masa depan yang lebih gemilang. (Adv)