Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan
TANJUNG REDEB – Dalam rangka merayakan 1 Muharram 1447 Hijriah, Baznas Berau gelar khitanan massal gratis di Rumah Sehat Baznas (RSB) Berau pada Minggu (6/7/2025).
Acara ini merupakan kolaborasi antara Baznas Provinsi Kalimantan Timur dan Baznas Kabupaten Berau.
Sebanyak 300 anak mengikuti program sunatan massal yang berlangsung selama dua hari. Wakil Bupati Berau, Gamalis, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut mengungkapkan apresiasinya atas inisiatif Baznas yang dianggap sangat membantu masyarakat, terutama dari segi ekonomi dan kesehatan.
“Hari ini kita laksanakan untuk 200 anak, dan besok insyaallah 100 anak lagi,”ucapnya.
“Giat ini bukan sekadar kegiatan sosial, tapi juga bagian dari ibadah yang sangat mulia,” ujar Gamalis.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung kegiatan serupa. Menurutnya, inisiatif Baznas ini berhasil meringankan beban biaya bagi orang tua, serta memberikan manfaat besar secara agama dan kesehatan.
“Kami harap, ke depan bukan hanya Baznas saja, tapi instansi lain juga ikut terlibat dalam program seperti ini,” tambahnya.
Ditemui terpisah, Ketua Baznas Provinsi Kalimantan Timur, Ahmad Nabhan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari program khitanan massal tahun 2024 yang telah dilaksanakan di Samarinda dan Kabupaten Paser.
“Tahun ini kita fokuskan di Kabupaten Berau dan menjadikannya sebagai lokasi pelaksanaan khitanan massal. Harapan kami, keberadaan RSB ini benar-benar memberi manfaat besar bagi masyarakat Berau dan Kalimantan Timur secara umum,” jelasnya.
Nabhan juga menekankan bahwa pelayanan RSB harus maksimal dan ramah terhadap masyarakat, terutama bagi mereka yang datang dengan harapan mendapatkan pengobatan.
“Warga yang datang ke RSB harus dilayani dengan baik. Jangan sampai dipindah-pindah atau diabaikan. Bagi warga tidak mampu, Baznas siap membiayai, baik dari kabupaten maupun provinsi,” tegas Nabhan.
Khitanan massal ini awalnya ditargetkan untuk 500 anak. Namun hingga penutupan pendaftaran, tercatat hanya 300 anak yang mendaftar. Sisa kuota sebanyak 200 anak akan tetap diprogramkan, dengan rencana pelaksanaan secara jemput bola ke kecamatan-kecamatan yang jauh.
Langkah ini diambil agar masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk datang ke lokasi, sehingga manfaat kegiatan ini benar-benar dirasakan secara merata. (Adv)