Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB – Di balik meriahnya sorakan festival perahu naga dalam rangka HUT ke-65 Kampung Pegat Bukur, terselip kisah inspiratif dari seorang remaja bernama Fikri Nur Alamsyah.
Fikri yang baru duduk di bangku kelas IX SMP Negeri 1 Gunung Tabur dan memiliki keterbatasan fisik, justru menunjukkan semangat dan tekad kuat bisa mengalahkan segala keterbatasan.
Bergabung dengan tim LKSM Gunung Tabur sejak November 2024, Fikri langsung beradaptasi dalam latihan dan kompetisi layaknya pendayung lainnya.
Tak ada perlakuan istimewa, tak ada belas kasihan, hanya semangat juang dan solidaritas tim yang membuatnya terus bertahan dan berkembang.
“Saya ikut karena memang hobi dan merasa tim ini sangat solid. Saya dilatih dan diperlakukan seperti yang lain, tidak ada diskriminasi. Itu yang membuat saya nyaman,” ungkap Fikri, Rabu (9/7/2025).
Dalam kompetisi tersebut, timnya menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih juara III untuk kategori perahu 10 pendayung dan juara V untuk kategori perahu 30 pendayung.
Fikri yang ikut mendayung di atas perahu Buaya Tumiyang, menjadi salah satu sosok kunci di balik capaian tim ini.
Ia pun berharap pemerintah Kabupaten Berau semakin terbuka dan memberi perhatian kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus yang juga memiliki bakat di bidang olahraga.
Menurutnya, ruang berekspresi dan fasilitas untuk mengembangkan potensi harus bisa diakses oleh siapa pun, tanpa terkecuali.
Ketua Tim LKSM Gunung Tabur, Aji Rahmat Maulana menjelaskan, timnya telah melakukan latihan intensif selama tiga minggu sebelum bertanding.
“Latihan kami bagi jadi tiga tahap, seminggu latihan darat, seminggu latihan air, dan seminggu untuk perombakan perahu. Kami punya dua perahu; satu kapasitas 10 pendayung dan satu lagi 30 pendayung. Semuanya latihan di Gunung Tabur,” jelas Aji.
Ia menyampaikan, keikutsertaan dalam tim bersifat sukarela dengan rentang usia 13 hingga 40 tahun. Bahkan, peserta termuda dalam tim adalah siswa SD berusia 12 tahun dari SD 001 Gunung Tabur.
Dengan semangat yang terus berkobar, Aji berharap kegiatan seperti lomba perahu panjang bisa digelar lebih rutin, agar anak-anak dan remaja memiliki wadah positif untuk berkembang, sekaligus menjauh dari pengaruh negatif di lingkungan.
“Semakin sering lomba seperti ini digelar, semakin banyak pula energi muda yang tersalurkan ke arah positif. Kami juga berharap ada dukungan lebih nyata dari pemerintah, baik dalam bentuk fasilitas maupun pembinaan,” tandasnya.