Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Pemkot Bontang Dorong Budaya Keamanan Siber Lewat Kolaborasi Strategis dengan BSSN

Kepala Diskominfo Kota Bontang, Anwar Sadat. (Foto: Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Pemkot Bontang Dorong Budaya Keamanan Siber Lewat Kolaborasi Strategis dengan BSSN

    PusaranMedia.com

    Kepala Diskominfo Kota Bontang, Anwar Sadat. (Foto: Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Pemkot Bontang Dorong Budaya Keamanan Siber Lewat Kolaborasi Strategis dengan BSSN

    Kepala Diskominfo Kota Bontang, Anwar Sadat. (Foto: Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Lutfi Aziz | Editor: Bambang Irawan

    BONTANG – Di tengah meningkatnya ancaman kejahatan siber yang menyasar sistem pemerintahan, Pemerintah Kota Bontang mengambil langkah lebih jauh dari sekadar perlindungan teknis. 

    Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemkot berupaya membangun budaya sadar keamanan siber di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan instansi pemerintahan daerah.

    Langkah ini diwujudkan lewat kolaborasi berkelanjutan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang tidak hanya mencakup penggunaan Layanan Sandi Data, tetapi juga edukasi dan peningkatan kapasitas SDM di sektor publik.

    Kepala Diskominfo Kota Bontang, Anwar Sadat, menyebut tantangan keamanan data di era digital tidak cukup diatasi dengan perangkat lunak atau sistem pengamanan semata. “Kami ingin ASN Bontang paham bahwa keamanan siber dimulai dari kesadaran individu mulai dari cara mengelola password hingga tanggap terhadap serangan phishing,” jelasnya, Jumat (11/7/2025). 

    Selama ini, pelatihan dan asesmen keamanan TI telah rutin dilakukan. Kegiatan seperti IT Security Assessment (ITSA), kontra penginderaan, serta peningkatan literasi keamanan informasi telah menjadi agenda tahunan Pemkot Bontang, dan dirancang tidak hanya bersifat teknis tapi juga edukatif.

    BSSN, melalui Direktorat Operasi Sandi yang dipimpin oleh Mulyadi, turut mendorong pendekatan yang serupa. Dalam evaluasinya terhadap Layanan Sandi Data yang telah diterapkan pada aplikasi BKPSDM dan RSUD Taman Husada, Mulyadi menyebut pentingnya sinergi antara sistem pengamanan dan kompetensi SDM. “Sistem yang kuat bisa jadi lumpuh kalau tidak didukung dengan kesadaran dan perilaku yang aman dari penggunanya,” katanya.

    Kolaborasi ini juga diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya kebijakan keamanan informasi internal, seperti SOP pengelolaan data, sistem pelaporan insiden siber, hingga pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) lokal.

    Langkah-langkah strategis ini menandai pergeseran paradigma: dari hanya melindungi data sebagai objek teknis, menjadi membangun ekosistem digital yang aman, sadar risiko, dan tahan gangguan.

    Dengan visi jangka panjang ini, Bontang tidak hanya memperkuat "perisai digital", tapi juga menyiapkan pondasi budaya keamanan siber yang berkelanjutan di ranah pemerintahan.