Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Titik Bangkit Bisnis Travel Umrah 

BERITA TERKAIT

    Bisnis

    Titik Bangkit Bisnis Travel Umrah 

    PusaranMedia.com

    Titik Bangkit Bisnis Travel Umrah 

    Reporter: Muhibar Sobary A | Editor: Supinasyah

    SAMARINDA - Arab Saudi, kembali membuka kesempatan bagi para jemaah untuk melakukan umrah. Negara minyak yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini, membuka perjalanan umrah di tengah masa pandemi Covid-19.

    Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi mengambil kebijakan untuk meniadakan umrah. Tindakan ini dilakukan guna  mencegah penularan Corona, yang tengah mengancam masyarakat dunia.

    Seiring perkembangannya, umrah telah dibuka bagi warga Arab Saudi Oktober lalu. Tetapi, izin itu hanya diberikan bagi enam ribu jamaah per hari yang disesuaikan dengan kapasitas Masjidil Haram. Sedangkan untuk jamaah asal luar Arab Saudi, baru diperbolehkan di awal November ini.

    Menanggapi ini, I Gusti Bagus Putra, Sekretaris DPD Asosiasi Wisata (ASITA) 71 Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan komentar. Ia menuturkan dengan adanya pembukaan, walaupun masih dengan protokol kesehatan, tentu akan menimbulkan geliat yang baik ke depannya.

    Kebijakan Pemerintah Arab Saudi mengenai karantina dan lainnya yang berhubungan dengan protokol, dikatakan pria yang biasa disapa Putra ini, memang perlu dilakukan. 

    "Geliat lain juga terjadi di berbagai daerah selain Kaltim. Contohnya di Jakarta. Yang sudah memberangkatkan 200 jemaah ke Jeddah," jelasnya, Jumat (6/11/2020).

    Pembukaan ini juga memberikan dampak yang baik, terkhusus untuk sektor wisata. Beberapa pameran nanti akan dibuka. Termasuk di Kota Tepian.

    "Beberapa acara, pelatihan, dan lainnya sudah mulai terlihat. Dengan tiket pesawat juga yang masih dibilang ada promo. Sangat murah," ucap Direktur PT  Nusantara Wisata Tour & Travel Samarinda ini.

    Biro travel umrah dan haji lainya di Samarinda melihat harapan. Salah satunya Nur Rima Al Waali (NRA) Travel and Tour. Kepala Cabang NRA Samarinda Dewi Sartika menuturkan pemberangkatan jemaah NRA akan dilakukan di awal tahun 2021, tepatnya di Januari.

    Untuk dua bulan ini, yakni November dan Desember, NRA masih melakukan uji coba pemberangkatan jemaah umrah. Ini berkaitan dengan aturan yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi. Yang dinilai masih sangat ketat.

    "Tapi nantinya akan ada pembatasan umur mulai dari 18 tahun, hingga 50 tahun," terangnya.

    Dewi menuturkan pihaknya telah sudah mengeluarkan brosur umroh untuk keberangkatan Januari 2021 dan seterusnya. Tapi masih untuk tipe kamar double room.

    Respon masyarakat mengenai kabar tersebut, dijelaskan Dewi, sangat antusias. Ia mengaku sudah banyak masyarakat yang menghubungi pihak travelnya. Baik melalui telepon seluler biasa, telepon via aplikasi pesan instan.

    Dan bahkan ada yang langsung ke kantor. Untuk melihat jadwal keberangkatan secara langsung.

    Catatan penting juga dimiliki Dewi, bagi calon jemaah yang menggunakan jasa travelnya. Yakni, dirinya memberikan 'aturan main' yang saat ini masih diberlakukan pemerintah Arab Saudi.

    Mengenai mekanisme keberangkatan, tentu ada yang berubah. Mengingat situasi saat ini masih dalam pandemi. Perubahan itu ialah penambahan persyaratan test swab atau PCR. Serta kuota yang masih dibatasi. Yaitu, 20 orang per bus.

    "Tetapi pada dasarnya sama saja dengan yang sebelumnya, cuma itu saja penambahan syaratnya," katanya.

    Penambahan biaya juga terjadi terkait perubahan mekanisme. Perubahan biaya tersebut sebesar 15 sampai 30 persen. Hal ini dikarenakan pajak yang juga naik.

    Tak hanya itu. Asuransi perjalanan juga harus lengkap dimiliki jemaah. Kemudian karantina juga akan dilakukan di sana. Selama tiga hari di hotel yang sudah disepakati.

    "Moga-moga ke depannya udah normal. Dan penerbangan Garuda udah bisa dapat izin terbang ke Jeddah," pungkasnya.