Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Supiansyah
TANA PASER – Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kandilo, Suryanto Agustono menyebutkan penyebab kebocoran air yang masih tinggi atau dikisaran 27,83 persen dipengaruhi jaringan pipa yang ada usianya sangat tua.
"Pipa yang terpasang usianya lebih dari 25-30 tahun artinya butuh peremajaan. Pemasangan tersebut dilakukan sekira tahun 80-an," ungkap, Suryanto baru-baru ini.
Ia mengungkapkan di awal pembuatan sambungan pipa air bersih. Pipa-pipa yang sampai hingga ke pelanggan rata-rata jenis galvanis. Karena usianya yang lebih dari 25 tahun sehingga menyebabkan korosi dan karat di dinding bagian dalam pipa galvanis.
"Jika usia pipa sudah cukup lama, pipa galvanis akan berkarat dan rentan untuk terjadi kebocoran," jelasnya. Untuk peremajaan pipa tentunya ada skala prioritas. Disebutkan, skala prioritas disini pada area perkotaan, karena, daerah tersebut lebih banyak mengalami kebocoran.
"Yang namanya kebocoran. Apabila di satu sisi dilakukan perbaikan maka di daerah lain akan kembali mengalami kebocoran karena adanya tekanan air yang tinggi. Semakin tinggi tekanan, maka semakin banyak kemungkinan kebocoran," ungkapnya.
Dia mengatakan, untuk mendeteksi kebocoran saat ini hanya menerima laporan dari pelanggan. Dan terlihat dengan mata telanjang oleh karyawan PDAM saat bertugas. Selanjutnya, jika ada keluhan pelanggan mengenai lambatnya air yang keluar.
"Jika air yang diterima pelanggan lambat atau kecil keluarnya. Tentu saja itu mengalami kebocoran pipa. Ini yang kita utamakan saat ini," pungkasnya. Di sisi lain, jika ada kebocoran didalam tanah yang tak terlihat kasat mata. Tentu saja, katanya, tidak dapat dilakukan pembenahan. Hal itu disebabkan, PDAM Tirta Kandilo, hingga sekarang tidak memiliki alat detektor kebocoran.
"Ada dua jenis alat untuk mendeteksi kebocoran yakni Detektor keliling, kedua DMA. Nah kalau teknologi DMA (Distrik Meter Area), ini lebih akurat hasilnya untuk mendeteksi kebocoran. Hanya saja kita memang belum memiliki," akunya.
Dengan demikian, Suryanto mengharapakan pemerintah daerah dapat membantu dalam penanganan peremajaan pipa dan penyediaan alat deteksi kebocoran air untuk dapat segera mengurangi kebocoran pada jaringan pipa PDAM Tirta Kandilo.