Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah
TENGGARONG – Mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) melakukan aksi bakar ban di Jl Gunung Kombeng, depan kampus mereka, Rabu (25/8/2021). Aksi itu merupakan bentuk protes karena uang ospek atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tak kunjung cair.
Salah seorang anggota panitia PKKMB yang tak ingin disebutkan namanya menjelaskan, panitia telah melakukan persiapan sejak dua pekan lalu. Tapi hingga H-1, belum ada tanda-tanda pencairan anggaran dari Unikarta. “Sampai malam hari ini belum ada satu rupiah pun anggaran yang dikeluarkan pihak universitas,” jelasnya saat dikonfirmasi.
Pihak kampus, kata dia, berdalih panitia lambat mengajukan berkas. Padahal diakuinya berkas itu sudah dimasukkan sejak lama disodorkan. “Artinya ada kelalaian dari pihak universitas, logikanya draf anggaran sudah kami susun, alasan universitas berkata baru masuk tadi malam (Rabu),” ucapnya.
Kegiatan PKKMB akan digelar selama tiga hari dan anggaran yang diperlukan sebanyak Rp50 juta yang akan digunakan untuk seluruh unit BEM dan dibagikan kepada tujuh fakultas lainnya. Dana itu akan membiayai keperluan Zoom, kuota peserta, konsumsi panitia dan lain-lain. Sehingga, lanjutnya, satu fakultas dianggarkan memerlukan dana sekitar Rp5 juta. “Biaya yang diperlukan sudah diminimumkan, pengalaman sebelum pandemi tahun 2019 lebih dari itu (biaya),” sebutnya.
Wakil Rektor III Unikarta, Awang Rifani menyampaikan, panitia PKKMB baru mengajukan proposal dua hari lalu. Pihaknya pun harus menelaah terlebih dahulu, apakah ada yang harus diperbaiki lagi atau tidak. Karena tidak mungkin begitu masuk berkas dana langsung cair. “Mereka baru masukkan proposal dua hari lalu, itu kita telaah dulu. Baru selesai perbaikan malam kemarin, baru diproses pagi tadi,” tukas Awang.
Karena memang ada proses dan tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu. Memerlukan setidaknya empat hari dari proses pengajuan berkas, telaah berkas, perbaikan hingga proses pencairan. Kata dia, beda halnya jika dana sudah stand-by di kas rektorat, maka pencairan dapat langsung dilakukan dengan cepat. “Ada proses perbaikan segala macam kan bisa memakan waktu,” tuturnya.
Tapi Awang memastikan, dana yang diajukan sudah bisa dicairkan besok sesuai dengan angka yang diminta oleh panitia. Pihaknya pun sudah berniat mencairkan Rp20 juta terlebih dulu jika memang keperluan panitia begitu mendesak. Namun, pihak panitia menolak dan kukuh ingin menerima anggaran secara penuh.