Reporter : Ainur Rofiah | Editor : Buniyamin
SANGATTA - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyerahkan 45 unit laptop untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Sangatta Selatan.
Pemberian bantuan laptop bermerk Chrome Book tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan berbasis teknologi di berbagai satuan pendidikan.
Kepala Disdik Kutim, Syahrir melalui Kepala Bidang (Kabid) SMP, Muhammad Ilham menjelaskan pengadaan perangkat komputer ini berasal dari dana APBN.
"Disdik memberikan bantuan berupa perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bentuk komputer (Laptop) yang bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2021," katanya, Senin (20/9/2021).
Tujuan pemberian laptop ini adalah untuk mendukung digitalisasi sekolah seperti yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) RI di setiap satuan pendidikan.
Sekolah diwajibkan menerapkan TIK \dalam proses belajar-mengajar. Terbaru, perubahan Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Kompetensi Minimal (AKM).
Dengan peran digital maka sangat penting untuk mendukung kebijakan AKM yang disampaikan langsung oleh Kemendikbud tersebut.
"Bantuan TIK ini juga bertujuan memberikan fasilitas untuk kegiatan AKM yang dimana AKM itu sendiri berbasis komputer," kata Ilham.
Selain itu, menurutnya, pemberian perangkat teknologi juga sesuai mandat Bupati dan Wakil Bupati Kutim. Sebab peningkatan sarana dan pra sarana di satuan pendidikan menjadi keingingan pimpinan pemerintah daerah Kutim untuk mendukung akreditasi sekolah.
"Jadi Bapak Bupati dan Wakil Bupati dalam setiap kesempatan selalu menyatakan bahwa pendidikan ini perlu diberikan bantuan khusus dalam hal peningkatan sarana dan prasarana," ujarnya.
Peningkatan tersebut salah satunya adalah untuk mendukung TIK dan tercapainya kebutuhan pembelajaran sesuai dengan akreditasi sekolah itu sendiri.
Oleh karenanya dengan pemberian perangkat TIK ini, Ilham meminta agar sekolah dapat mengambil manfaat serta memelihara pemberian dengan sebaik-baiknya.
"Bantuan ini betul-betul dimanfaatkan, kemudian dipelihara dengan baik karena bantuan ini tidak setiap tahun ada," ucapnya.
Diharapkan pula, sekolah dapat selalu mampu beradaptasi dan berinovasi dengan kondisi digitalisasi yang ada saat ini.
Pemerintah daerah telah memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan kapabilitas anak-anak murid terkait dengan peningkatan penguasaan teknologi informasi.
"Tidak dipungkiri saat ini kita termasuk dalam revolusi industri, jadi anak-anak kita tidak boleh lagi gaptek atau tidak paham dengan teknologi," tuturnya