Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Supiansyah
TANA PASER - Setahun berlalu bus Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (Damri) milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan rute Banjarmasin ke Samarinda, khususnya yang melintasi Tanah Grogot (Paser) dan Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan resmi beroperasi.
Di awal pandemi Covid-19, ditambah lagi dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah, jumlah penumpang yang menggunakan trayek tersebut sangat sedikit.
Namun, saat ini jumlah penumpang kian naik, menyusul penurunan kasus Covid-19. Sedikitnya, dalam sekali perjalanan mencapai 40 persen dari 40 kursi yang tersedia.
"Jumlah penumpang hampir memenuhi 40 kursi yang tersedia. Berbeda dengan sebelumnya yang tidak sampai separuh," kata salah satu penumpang, Kamsiah, beberapa waktu lalu.
Dikatakan dia, awal tahun lalu sepi, paling banyak enam atau tujuh orang. Sekarang mulai ramai. Damri tersebut telah menjadi moda transportasi favoritnya, jika ingin pulang ke kampung halamannya Samarinda.
Kepala sekolah di salah satu SD di Kabupaten Paser itu, menuturkan setahun terakhir selalu menggunakan Damri jika ingin ke Samarinda dan kembali ke Paser.
"Jika libur panjang jumlah penumpang hampir selalu ramai. Sehingga dia harus memesan tiket dan membeli karcis lebih dulu agar tidak kehabisan kursi. Namun jika di hari biasa, tidak sepadat hari libur," ujarnya.
Sopir Damri Endang Sukma menceritakan pengalamannya saat mengemudikan armada BUMN ini di pulau Jawa, yang sangat berbeda dengan di Kalimantan.
"Kalau di Jawa, setiap akhir pekan selalu ramai penumpang. Sedangkan di Kalimantan, tidak menentu jumlah penumpang. Bahkan kadang di hari kerja bisa ramai," ungkap pria asal Jawa Barat itu.
Sejak pandemi Covid-19, diakuinya sangat berpengaruh terhadap jumlah penumpang bus. Bahkan sangat jarang sekarang mendapatkan penumpang jurusan full (Samarinda - Banjarmasin atau sebaliknya). Hanya mendapatkan penumpang di awal, atau pertengahan.
"Semisal dari Banjarmasin, ada yang naik dari Batu Licin, Grogot, atau Penajam yang ingin ke Balikpapan atau Samarinda. Begitu juga sebaliknya," bebernya.
Jenis armada merupakan bus lama, namun telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat baru.
Sejumlah penumpang memilih naik armada ini, karena tidak perlu repot lagi melintasi selat Balikpapan menggunakan klotok atau speedboat.
Dalam sehari, dikatakan dia, hanya dua unit yang beroperasi, masing-masing satu unit dari arah berlawanan Banjarmasin-Samarinda.
Biasanya dari arah Banjarmasin, tiba di Paser pukul 09.00 Wita sedangkan dari arah Samarinda, tiba di Paser sekitar pukul 16.30 Wita.
Tidak seperti kebanyakan mobil angkutan lainnya, lokasi berhenti untuk mengambil penumpang bukan di Km 7 namun berada di Km 5. "Lokasi stopnya di kawasan Telaga Ungu Km 5," jelasnya.
Berikut daftar tarif bus Trayek Banjarmasin - Samarinda yang melintas di Tanah Grogot:
1. Tanah Grogot - Balikpapan= Rp80 ribu
2. Tanah Grogot - Samarinda= Rp130 ribu
3. Tanah Grogot - Batu Licin= Rp150 ribu
4. Tanah Grogot - Banjarmasin= Rp200 ribu