Reporter: Ainur Rofiah | Editor: Buniyamin
SANGATTA - Gua telapak tangan di Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang merupakan peninggalan tahun 10 ribu sebelum masehi telah menjadi situs bersejarah yang popular di dunia.
Keberadaan gua, sungai bawah laut, cadangan batu kapur dan semen di lokasi tersebutu pun cukup melimpah sehingga menarik minat masyarakat luas, tak hanya lokal tapi juga dari luar daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Kutim, Nurullah mengatakan jika karst Sangkulirang-Mangkalihat menarik wisatawan, tak hanya untuk berlibur namun juga perjalanan belajar.
"Selama ini data yang didapat, yang datang tidak hanya masyarakat lokal tapi dari luar daerah, seperti mahasiswa dan komunitas pecinta alam. Mereka tidak hanya liburan, tapi juga seperti study tour," kata Nurullah, Selasa (16/11/2021).
Wisata gua telapak tangan ini juga dikelola masyarakat setempat. Setiap kelompok wisatawan yang berkunjung diwajibkan menyewa tour guide atau pemandu wisata.
Diakui Nurullah, nantinya wisata tersebut akan terus dikembangkan, terutama terkait pengelolaan dan fasilitas yang akan disediakan untuk memanjakan para wisatawan yang datang.
"Kita sudah melirik ini sejak lama, bagaimana pengelolaannya, fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan kita manfaatkan kedepannya. Itu tentu jadi prospek bagus buat Kutim," jelasnya.
Nurullah mengatakan wisata yang satu ini memang lain. Sebab karst ini tidak banyak, hanya ada beberapa di dunia dan salah satunya ada di Kabupaten Kutim.
Untuk itu, ia sudah melakukan komunikasi dengan Bupati dan Wakil Bupati, Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang untuk memberdayakan warisan dunia tersebut.
"Saya sudah minta ke Pak Bupati dan Wakil Bupati agar warisan dunia ini harus benar-benar diberdayakan kedepannya. Keuntungannya selain untuk daerah, juga untuk masyarakat sekitar," jelasnya.
Kemungkinan ini akan ditindaklanjuti pada awal 2022 mendatang saat program kerja Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang mulai berjalan. (adv)