Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Ambulance Hingga Truk Sampah Tak Perlu Antre saat Mengisi BBM di SPBU

ilustrasi antrian di SPBU (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Ambulance Hingga Truk Sampah Tak Perlu Antre saat Mengisi BBM di SPBU

    PusaranMedia.com

    ilustrasi antrian di SPBU (Foto: Istimewa)

    Ambulance Hingga Truk Sampah Tak Perlu Antre saat Mengisi BBM di SPBU

    ilustrasi antrian di SPBU (Foto: Istimewa)

     

    Reporter: Ainur Rofiah | Editor: Buniyamin

    SANGATTA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten (Disperindag) Kutai Timur (Kutim) bergerak cepat untuk mengatasi ‘Krisis’ Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU.

    Disperindag membuat telahan staf agar kendaraan operasional Pemkab, terutama Ambulance, mobil pemadam hingga truk sampah tidak perlu mengantre di SPBU.

    Langkah ini diambil karena mengularnya antrean kendaraaan di SPBU.

    Kepala Disperindag Kutim Zaini melalui Kepala Seksi Dalam Negeri Ahmad Doni Efriadi menjelaskan jika pihaknya telah membuat surat dan ditanda tangani langsung Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.

    “Kita sudah bikin dan ditanda tangani oleh Bupati, kita juga sudah kirimkan ke seluruh SPBU yang ada untuk memprioritaskan pengisian solar kendaraan penting, seperti ambulance, mobil pemadam dan truk sampah. Mereka tidak ikut antrean karena mereka melayani masyarakat,” jelas Dony, Kamis (9/12/2021).

    Pihaknya menyadari dengan panjangnya antrean di SPBU untuk mendapatkan solar, sangat riskan bagi kendaraan-kendaraan tertentu.

    Pasalnya kendaraan tersebut diperlukan kecepatan dalam melayani masyarakat. Jika terjadi keterlambatan karena antrean maka masyarakat lah yang dirugikan.

    “Kita koordinasi dan komunikasi terus dengan pihak SPBU, maupun Dinas Pemadam Kebakaran, Rumah Sakit dan Upt Kebersihan. Alhamdulilah pelayanan kepada masyarakat sampai sekarang berjalan beriringan,” tambahnya.

    Terlebih sempat terjadi miskomunikasi antara SPBU dengan truk sampah beberapa waktu yang lalu. Setelah berkomunikasikan dengan baik, bukan penolakan yang dilakukan oleh SPBU melainkan kesalahpahaman semata.

    Minimnya stok BBM jenis solar yang ada di SPBU membuat antrean khususnya truk mengular. Alhasil, ada beberapa kendaraan yang tidak mendapatkan solar lantaran telah habis, sehingga kendaraan pelayan publik juga tidak dapat beroperasi.