Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Rayakan Natal, Ini Pesan Pastor Paroki Santa Maria Penolong Abadi Samarinda

Pastor Paroki Santa Maria Penolong Abadi Samarinda, RD Moses Komela Avan ( Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Rayakan Natal, Ini Pesan Pastor Paroki Santa Maria Penolong Abadi Samarinda

    PusaranMedia.com

    Pastor Paroki Santa Maria Penolong Abadi Samarinda, RD Moses Komela Avan ( Foto: Istimewa)

    Rayakan Natal, Ini Pesan Pastor Paroki Santa Maria Penolong Abadi Samarinda

    Pastor Paroki Santa Maria Penolong Abadi Samarinda, RD Moses Komela Avan ( Foto: Istimewa)

    Reporter: Iswanto | Editor: Buniyamin

    SAMARINDA - Umat kristiani di seluruh dunia kembali merayakan Natal pada 2021 ini. Pelaksanaan perayaan Natal tersebut pun dimulai 24 Desember atau disebut ibadah malam Natal hingga puncaknya yang dilaksanakan 25 Desember 2021.

    Pastor Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi Samarinda, RD Moses Komela Avan menyebutkan tema perayaan Natal 2021 ini adalah "Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan".

    Tema ini dikeluarkan oleh Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

    Kemudian tema ini ucapnya, dilatarbelakangi situasi beberapa tahun terakhir, dimana umat kristiani masih merayakan Natal dalam situasi keprihatinan akibat pandemi Covid-19.

    Kondisi ini juga membuat seluruh dunia terguncang hingga segala aspek kehidupan. Untuk itu, tema Natal yang diangkat tentu sangat perlu menggerakkan semangat persaudaraan, persatuan dan Kekokohan.

    "Semua itu tentu memerlukan sebuah panggilan untuk menggerakan semangat persaudaraan agar kita tetap menjadi bangsa yang bersatu, kokoh, kuat dan mampu melewati pandemi ini," ucap Pastor Moses di Gereja Katedral Samarinda.

    Selain itu, lewat tema Natal juga sekaligus mengajak seluruh umat kristiani agar dalam perayaan Natal perlu untuk merefleksikan pengalaman sehingga melalui kasih tuhan senantiasa menggerakkan persaudaraan serta semakin peduli terhadap sesama.

    "Kita mesti menggerakkan semangat persaudaraan yang nyata, semangat kebersamaan, kepedulian dan persaudaraan supaya kita tetap menjadi satu kesatuan bangsa dan negara yang kokoh dan kuat dalam persaudaraan itu," bebernya.

    Karena itu, lanjutnya, hendaknya perayaan Natal tidak hanya dimaknai sebagai momentum perayaan iman. Tetapi juga merupakan momentum untuk berbagi kasih dan umat Kristiani dipanggil untuk bersungguh-sungguh dalam memberikan kesaksian tentang kasih kristus dalam melakukan sesuatu pergerakan persaudaraan.

    "Saya mengajak umat kristiani yang merayakan natal ini agar sungguh-sungguh merefleksikan tema natal ini sebagai ajakan untuk tetap menjaga kebersamaan dan persaudaraan di tengah situasi pandemi Covid-19 ini," seruhnya.

    Untuk pelaksanaan ibadah Natal di Gereja Katedral Samarinda, jelasnya, semuanya telah melalui persiapan yang matang terutama soal penerapan protokol kesehatan (Prokes) sebagimana edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah.

    Persiapan tersebut seperti diaturnya jarak tempat duduk dalam Gereja maupun di luar Gereja atau yang terletak di lantai satu, kemudian disiapkan Cuci tangan dan alat pengecek suhu. Hingga tempat khusus untuk tenaga kesehatan.

    RD Moses Komela Avan menerangkan pelaksanaan misa Natal di Gereja Katedral tentunya mengikuti aturan Prokes yang ditetapkan oleh pemerintah. Sebab, selain pengaturan tempat duduk, pembatasan jumlah jemaat yang mengikuti ibadah secara langsung juga diatur sesuai jumlah tempat duduk.

    Ia menyebut, sebetulnya Gereja Katedral Samarinda bisa dihadiri 2.000 orang jemaat. Tapi semenjak pandemi Covid-19 ini, semua tempat duduk telah diatur terlebih saat pelaksanaan ibadah malam Natal dan hari raya Natal.

    Sehingga, lanjutnya, Jumlah tempat duduk yang disediakan dalam perayaan Natal ini sekitar 1.000 kursi untuk di dalam Gereja, sedangkan di luar Gereja disiapkan sebanyak 700 kursi yang terletak di lantai satu atau yang biasa digunakan untuk tempat parkir.

    Ia juga menyarankan kepada jemaat yang tidak mendapatkan tempat duduk, atau karena kendala lainnya untuk bisa mengikuti ibadah Natal melalui live streaming atau via online.

    Selain itu, Untuk mengindari kerumunan jemaat, jadwal ibadah juga akan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama untuk malam Natal dimulai pukul 17.30 WITA dan sesi kedua dimulai pukul 20.30 WITA.

    "Hari perayaan Natal tanggal 25 juga dibagi dalam dua sesi. Sehingga kita bisa mengurangi kerumunan. Karena kita memang mengerti dan memahami bahwa himbauan pemerintah melalui berbagai edaran itu adalah kehendak baik, terutama dalam menerapkan Prokes," katanya.

    Karena itu, ia berharap agar pelaksanaan Natal tahun ini bisa berjalan lancar meski dilaksanakan dalam suasana yang terbatas.

    "Mudah-mudahan umat Katolik dengan merefleksikan tema natal ini bisa kemudian menyadari dan mengambil bagian di dalamnya, Sehingga damai sejahtera Natal yang menunjukan semua dikasihi Allah bisa mengerakan persaudaraan dalam kemanusiaan dalam hal baik," pungkasnya.