Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

BMKG Pastikan Gempa Kaltara Tidak Berpotensi Tsunami 

Titik gempa dinihari tadi yang menguncang Kaltara (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Kalimantan Utara

    BMKG Pastikan Gempa Kaltara Tidak Berpotensi Tsunami 

    PusaranMedia.com

    Titik gempa dinihari tadi yang menguncang Kaltara (Foto: Istimewa)

    Banner ADV

    BMKG Pastikan Gempa Kaltara Tidak Berpotensi Tsunami 

    Titik gempa dinihari tadi yang menguncang Kaltara (Foto: Istimewa)

    Reporter: Diansyah | Editor: Supiansyah 

    NUNUKAN - Gempa bumi yang menguncang perairan Tarakan sekira pukul 02.09 Wita dinihari tadi dengan kekuatan 4,4 Skala Richter dipastikan tidak berpotensi terjadinya gelombang taunami. 

    Kepastian itu disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manado, Sulawesi Tengah, Tony Agus Wijaya dalam rilisnya kepada awak media di Kaltara. 

    Dari Hasil analisis BMKG, kata Tony, menunjukkan informasi awal gempa bumi terletak pada koordinat 2.78 LU dan 118.58 BT, atau tepatnya berlokasi pada jarak 126 km arah Tenggara Tarakan pada kedalaman 10 km. 

    "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," ujar Tony, Kamis (30/12/2021). 

    Sementara dampak yang dirasakan berdasarkan informasi dari masyarakat,  gempa bumi ini dirasakan di Kota Tarakan, Kota Tanjung Selor, Bulungan, dan Kabupaten Nunukan. 

    Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipastikan tidak berpotensi Tsunami. 

    "Untuk gempa lainnya, dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," bebernya. 

    BMKG mengimbau kepada masyarakat aga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. 

    Selanjutnya, masyarakat diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Selanjutnya warga juga diminta agar  memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak terjadi kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum dihuni kembali. 

    "Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi baik itu sosial media dan situs resmi BMKG," pungkasnya.