Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Penggiat Literasi Ingin Mengedukasi dan Mengenalkan Budaya Bercerita

Kak Madi saat menceritakan dongeng di area taman pintar Tenggarong (Foto: istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Penggiat Literasi Ingin Mengedukasi dan Mengenalkan Budaya Bercerita

    PusaranMedia.com

    Kak Madi saat menceritakan dongeng di area taman pintar Tenggarong (Foto: istimewa)

    Penggiat Literasi Ingin Mengedukasi dan Mengenalkan Budaya Bercerita

    Kak Madi saat menceritakan dongeng di area taman pintar Tenggarong (Foto: istimewa)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah 

    TENGGARONG - Pustakawan sekaligus pendiri OKE Dongeng dan Pelita Kutai Kartanegara, Madi telah berkecimpung di dunia literasi bertahun-tahun lamanya. 

    Khusus untuk Pelita Kukar sendiri telah ia dirikan kurang lebih selama tiga tahun lamanya. Aktif di dunia literasi, Madi akhirnya berinisiatif untuk mengedukasi pembaca khususnya orang tua dan anak-anak untuk mengenalkan budaya bercerita, salah satunya melalui Odah Kesah Etam (OKE) Dongeng Kukar. 

    “Pelita Kukar ada juga konten dongeng karena membaca di dalamnya. Ada juga kawan-kawan yang ikut ngedongeng menggerakkan dan meramaikan lagi di Kukar khususnya,” jelas Madi, Sabtu (12/12/2020). 

    Untuk konten ceritanya pun beragam, tidak hanya cerita mengenai binatang saja, tetapi cerita rakyat juga turut ia ceritakan kepada anak-anak, seperti legenda Danau Lipan dan Pesut Mahakam. Cerita binatang pun selalu ia rangkai dan ceritakan dengan konsep yang positif agar anak-anak bisa belajar dan mengambil nilai dari cerita tersebut. 

    “Yang pastinya ceritanya hal positif, tidak menyudutkan satu pihak atau tipu menipu, ceritanya saling membantu,” katanya. 

    Terkadang, Madi menyelipkan cerita dongeng binatang seperti kancil. Jika selama ini kancil dianggap licik dan menang karena menipu buaya dan yang lainnya, walaupun tujuan kancil sering kali baik, tetapi cara yang digunakan tetap dengan menipu. Kali ini, ia merubah konsep ceritanya dengan menciptakan kancil sebagai sosok yang tidak pernah menipu dan baik. 

    “Saya tidak pernah menceritakan anak-anak kalau kancil jadi orang jahat, jadi diubah ceritanya agar anak-anak tau dan melihat sisi baiknya, seperti membantu pada akhirnya akan mendapat balasan yang baik juga,” terangnya. 

    Madi mengaku, markas mereka untuk mendongeng berada di Taman Pintar, dan di taman itu juga lahirnya para pecinta seni dari Pelita Kukar dan OKE Dongeng. 

    “Kita gelar taman bacaan dan ada lapak dongeng, sementara ibu-ibu bersantai, saya kumpulkan anaknya untuk mendengarkan dongeng,” ucapnya. 

    Media dalam penyampaian dongeng juga bermacam-macam, bisa melalui buku bergambar, cerita langsung tanpa buku, atau menggunakan boneka agar anak-anak lebih tertarik. 

    Tidak hanya di Taman Pintar saja, komunitas ini juga aktif bercerita ke rumah-rumah baca yang ada di kecamatan. “Sebulu, Tenggarong Seberang, Sangasanga, Jembayan, Desa Pela,” ujarnya. 

    Saat ini, komunitas literasi ini tidak melakukan banyak kegiatan dikarenakan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, terkadang Madi juga aktif mengabadikan kegiatannya mendongeng dan membagikannya di media sosial seperti Facebook OKE Dongeng Kukar dan Youtube Kak Madi Dongeng. 

    “Di Tenggarong Pelita Kukar rutin Jumat Sabtu, itu pasti. Cuma karena Covid-19 tidak berani. Biasanya jalan ke sekolah-sekolah juga, berkunjung, atau di keramaian seperti event,” terangnya.