Reporter: Abdi | Editor: Buniyamin

BONTANG - Upaya membukaan jalur penyeberangan kapal dari Bontang, Kaltim-Mamuju, Sulteng terus diupayakan dan diharapkan dapat terwujud.

Baru-baru ini, anggota Komisi III DPRD Bontang menyambangi Dirjen Perhubungan. Kedatangan Komisi III ini untuk mengetahui sudah sejauh apa proses perizinan jalur kapal Bontang - Mamuju. 

Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal mengaku DPRD terus mendorong agar ini terealisasi. Tetapi dari hasil pertemuan Dirjen Perhubungan, kecil kemungkinan hal tersebut terealisasi.

Sebab, kata dia, luasan Pelabuhan di Mamuju tidak memungkinkan untuk kapal Pelni sandar dan dinilai tidak memenuhi standar. “Kapal Pelni panjangnya hampir 90 meter tidak bisa sandar di pelabuhan Mamuju. Kalau pelabuhan kita bisa (Bontang)," sebutnya.

Namun, Faisal meyakini masih ada harapan jalur penyebrangan tersebut bisa dibuka oleh Dirjen Perhubungan.  Caranya menggunakan kapal perintis, yakni KM Sabuk Nusantara yang memiliki rute penyebrangan Kotabaru–Tanjung Samalantakan–Tanah Grogot–Balikpapan–Tanah Grogot–Tanjung Samalantakan–Kotabaru–Mamuju–Kotabaru.

Dishub Bontang dan Provinsi pun diminta bersurat ke Dirjen Perhubungan guna menambah lintasan Bontang-Mamuju menggunakan kapal perintis yang dikelola pemerintah. 

"Tapi kalau tidak bisa, KM Sabuk Nusantara itu singgah juga di pelabuhan kita," tegas politikus Nasdem ini. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, Akhmat Suharto mengatakan permintaan menambah trayek dari Bontang ke Mamuju sudah diajukan ke Dirjen Perhubungan belum lama ini.

Dalam surat itu disebutkan karena trayek Bontang-Mamuju belum terlayani, mereka meminta kapal perintis KM Sabuk Nusantara singgah di Pelabuhan Loktuan. 

"Sudah kami kirim, tinggal tunggu balasan. Semoga bisa terealisasi secepatnya," katanya ketika dikonfirmasi.