Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah
TENGGARONG - Puluhan desa di jalur Daerah Aliran Sungai (DAS) Belayan terendam banjir.
Dari data yang dikumpulkan BPBD Kutai Kartanegara dalam dua hari terakhir, setidaknya ada puluhan desa yang terendam banjir di Tabang dan Kembang Janggut. Adapun lokasi desa-desa terdampak di Tabang terdiri dari Sidomulyo, Kampung Baru, Tabang Lama, Umaq Tukung, Muara Pedohon, Umaq Dian, Umaq Bekuay, Gunung Sari.
“Tabang Lama, Muara Pedohan sebagian (banjir). Untuk Umaq Bekuay akses jalan dan menuju masuk jembatan terhambat karena menuju ke lokasi pemukiman terendam banjir,” terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kukar, Abdal, Selasa (25/1/2022).
Saat ini kurang lebih ada sekitar 15.623 jiwa dengan perkiraan 5.208 KK terdampak di Tabang. Abdal menyampaikan pihaknya juga sempat mendapatkan laporan sebelumnya bahwa ada puluhan orang pekerja PT Waahner Biro Indonesia yang terjebak banjir dan tidak dapat memperoleh bahan makanan serta obat-obatan. Namun, rombongan tersebut akhirnya berhasil dievakuasi menggunakan speedboat milik PT Bayan Group.
Kerugian materiil pun masih terus didata sampai saat ini. BPBD Kukar juga terus melakukan monitoring situasi dan kondisi di lapangan dengan berkoordinasi melalui Sekretaris Camat Tabang.
Situasi terkini, sejak berhentinya hujan pada Senin (24/1/2022) kemarin sekira pukul 10.15 wita, banjir di Tabang secara perlahan terus mengalami penurunan. Tak ada laporan titik longsor dan pohon tumbang. “Jika di wilayah Kecamatan Tabang banjir mengalami penurunan maka banjir akan terjadi di Kembang Janggut dan Kenohan,” sebutnya.
Data tambahan yang masuk, pasca banjir ketinggian air di Desa Muara Ritan mencapai 30 centimeter dari badan jalan dan sebagian perkampungan masih terendam. Desa Tukung Ritan mencapai 40 centimeter dari jalan dan sebagian merendam jalan juga fasilitas umum. Desa Ritan Baru ketinggian air tersisa 20 centimeter dan masyarakat sudah mulai beraktifitas kembali. Desa Long Lalang pasca banjir ketinggian air masih mencapai 30 centimeter, dan sebagian wilayah dataran rendah masih terendam. Desa Gunung Sari juga airnya masih berada pada ketinggian 30 centimeter dan wilayah dataran rendah masih tergenang. Dari lima desa tersebut kondisi air kini mulai berangsur surut.
Kemudian banjir di Kembang Janggut terjadi karena banjir di Tabang mulai menurun atau surut, ini terjadi sejak tengah malam sebelum memasuki waktu subuh. Karena memang Tabang dan Kembang Janggut berada di bantaran DAS Belayan.
Sejauh ini banjir terpantau di Desa Long Beleh Modang, Desa Long Beleh Halog, Desa Muai, Desa Bukit Layang, Desa Kelekat. Juga Desa Perdana dan Desa Pulau Pinang yang terletak di bantaran sungai.
Berdasarkan laporan terakhir yang diterima Abdal, di Long Beleh Modang ada 470 terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 100-150 sentimeter. Desa Kelekat ada 230 rumah terdampak banjir dengan jumlah 250 KK dan TMA 100-150 sentimeter. Desa Muai ada 134 rumah dan 138 KK terendam banjir dengan TMA 50-150 sentimeter.
Kemudian Desa Bukit Layang setidaknya ada 130 rumah dan 163 KK terendam banjir dengan TMA 100-150 sentimeter. Sisanya desa Long Beleh Halog, Pulau Pinang, dan Perdana sampai saat ini belum ada data masuk soal jumlah terdampak banjir. Begitu juga dengan total kerugian materiil di Kembang Janggut, masih belum ada data yang masuk ke BPBD Kukar.
Atas banjir yang begitu besar dan diperlukannya banyak tenaga, BPBD Kukar mengirimkan 11 orang personel TRC-PB beserta sejumlah peralatan ditambah dengan enam orang dari Basarnas Samarinda. Tim diturunkan ke lapangan untuk memasuki wilayah Kembang Janggut dengan tugas utama melakukan pertolongan dan evakuasi warga terdampak. “Atas permintaan Camat Kembang Janggut melalui pesan WhatsApp,” ucapnya.
BPBD juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyiapkan tenda, kebutuhan dasar, personel dan peralatan dapur umum sebagai antisipasi jika terjadi pengungsian. Mereka juga telah meminta kepada pemerintah kecamatan untuk berkoordinasi dengan pihak Koramil, Polsek, Kades hingga RT agar dapat mengimbau masyarakat supaya berhati-hati.
“Matikan saluran listrik, awasi anak-anak, jika harus dilakukan evakuasi utamakan kelompok rentan, seperti orang sakit, manula, ibu hamil, penyandang disabilitas, serta anak-anak,” sebutnya.
Akibat banjir ini membuat akses jalan di kawasan Pandamaran, Tuana Tuha Kecamatan Kenohan rusak, jalan ini juga sebenarnya sedang dalam proses perbaikan dan terkena luapan air. Dari laporan tim BPBD di lapangan, akses tersebut dapat dilalui dengan panduan warga setempat. Bahkan tim BPBD pun kesulitan melewati jalan tanah tersebut.
“Beberapa wilayah di Kecamatan Kembang Janggut sering mengalami blank spot. Ini masih dialami meskipun kondisi tidak terjadi bencana banjir,” katanya.