Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Agrowisata Pondok Jambu, Makan Buah dari Hasil Panen Sendiri

Agrowisata pondok jambu di desa Bendang Raya (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Agrowisata Pondok Jambu, Makan Buah dari Hasil Panen Sendiri

    PusaranMedia.com

    Agrowisata pondok jambu di desa Bendang Raya (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    Agrowisata Pondok Jambu, Makan Buah dari Hasil Panen Sendiri

    Agrowisata pondok jambu di desa Bendang Raya (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah

    TENGGARONG - Pondok Jambu merupakan agrowisata petik jambu yang memberikan suguhan wisata berbeda dengan wisata lainnya yang ada di Kota Tenggarong. Wisatawan bisa menikmati wisata dengan memetik dan memanen sendiri buah yang mereka inginkan dipandu petugas yang akan memberikan pemahaman memetik buah yang baik dan benar. 

    Pondok jambu ini tidak begitu jauh dari Kota Tenggarong. Pengunjung bisa menempuh perjalanan sekitar 25-30 menit untuk bisa sampai di sana. Berada di Jl Jitan Desa Bendang Raya,  tempat ini buka mulai dari pukul 09.00 WITA sampai 17.00 WITA. 

    Pengelola sekaligus pemilik Pondok Jambu, Sofyan menjelaskan, awalnya dimulai pada 2016 silam, ia hanya ingin menanam pohon jambu saja, dan belum terpikirkan mengenai kebunnya yang akhirnya menjadi tempat wisata saat ini. 

    Setelah satu tahun, akhirnya di 2017, hasil jerih payah Sofyan pun berbuah di lahan 1 satu hektare. Ada sekitar 600 pohon buah yang ditanam Sofyan. “Ada 100 pohon mangga sisanya jambu, 500 itu jambu. Kalo jambu ada beberapa jenis, kalo mangga cuma ada tiga jenis aja,” jelas Sofyan, yang dulunya berprofesi sebagai jaksa ini, Minggu (20/12/2020). 

    Ternyata, dari satu hektare tanah yang ia miliki, Sofyan hanya menggunakan lahan sekitar 3/4 hektare saja yang dipakai untuk menanam pohon. Karena sisa lahan yang ada akan digunakan untuk menambah fasilitas kolam renang untuk anak-anak dan dewasa. 

    “Sisanya kita pakai untuk kolam renang, tapi belum dibangun, bertahap. Ada juga pondok untuk bersantai dan merujak, terus kalau mau karaoke juga ada,” ujarnya. 

    Setelah menanam dengan jumlah yang sangat banyak, ia mengatakan, tidak akan ada habisnya jika hanya untuk dijual saja. Ia sudah menghubungi mal dan pihak lainnya untuk mengambil produk jambu dan mangga dari kebunnya, beberapa pihak bersedia, namun ternyata yang harus siap ambil adalah jenis-jenis yang super dan bagus. 

    Oleh karena itu, terciptalah konsep memetik dan menjual buah di kebun pondok jambu. Sofyan mencoba membuat konsep agar orang yang akhirnya datang dan memutuskan untuk datang ke kebun, bukan sebaliknya. “Kita buatlah sekedar tempat wisata, bahkan dari 2016 sampai panen 2017 itu sudah dikunjungi orang,” ucapnya. 

    Untuk tiket masuk dibanderol dari harga Rp5 ribu untuk anak-anak di bawah usia lima tahun, dan Rp10 ribu untuk orang dewasa. Beda harga jika pengunjung ingin masuk dan memetik buah secara langsung. Ada tiket khusus untuk memetik dan makan di tempat, jika pengujung membayar Rp40 ribu, maka mereka bisa bebas makan sepuasnya dan bebas untuk memetik buah sendiri. “Tapi kalau mau dibawa pulang ditimbang, harganya Rp30 ribu per kilo, dan kalau ada yang datang dan mau beli juga harganya sama per kilonya,” jelasnya. 

    Sofyan menambahkan, panen di kebunnya tidak pernah putus, terus menerus berbuah dan bisa panen. Bahkan, sebelumnya ada panen panjang selama tiga bulan berturut-turut. Setelah sebelumnya panen, minggu depan, sudah bisa mulai kembali panen lagi.

    “Panen terus dis ini, ini baru aja berhenti, tapi minggu depan sudah panen lagi. Banyak di sini buahnya jadi tidak pernah putus panen,” ucap Sofyan. 

    Meski dilanda pandemi Covid-19, Sofyan dengan yakin mengatakan pengunjung tidak pernah putus setiap harinya. Karena menurutnya, dengan lahan yang luas tidak menyebabkan orang-orang berkerumun, bahkan banyak yang datang ke kebunnya untuk bersantai. Ia pastikan ditempatnya aman untuk bersantai. 

    “Orang ndak ada kontak di sini, omzet aman aja, kalo buah banyak pengunjung makin banyak,” katanya.