Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah
TENGGARONG - Hampir seluruh akses jalan di Kecamatan Muara Wis tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat akibat terendam banjir.
Menurut Camat Muara Wis, Fadli ini merupakan banjir besar yang terjadi setelah tahun 2017 silam. Bahkan, saat itu banjirnya pun tidak separah ini. “Kadang 3-4 tahun musim banjir yang seperti ini,” terang Fadli, Minggu (30/1/2022).
Kata Fadli, salah satu yang terparah adalah akses jalan di perbatasan Kota Bangun-Muara Wis yang ketinggian airnya mencapai 70 sentimeter. Jalan itu sudah tak bisa dilewati kendaraan. “Banyak sekali hampir semuanya (akses terputus), yang jalan urukan itu terkecuali yang semenisasi itu masih bisa dilewati,” jelasnya.
Bahkan kini kegiatan pembangunan infrastruktur jalan di Sebemban pun terpaksa harus terhenti dan tidak bisa dilanjutkan, melihat kondisi banjir yang tak kunjung surut.
Fadli menerangkan, hampir semua wilayah Muara Wis terendam banjir. Tapi tidak semua rumah tergenang. Terkecuali, lanjutnya, Desa Melintang yang 99 rumah warganya terendam banjir sampai setengah meter.
Kini warga Muara Wis pun bagaikan terisolir akibat akses jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui motor dan mobil. Untungnya warga setempat ada yang memanfaatkan hal ini dan mengaktifkan angkutan sungai.
“Iya (terisolir), tapi alternatifnya bisa lewat sungai itu aja, sementara ini ada taksi (angkutan sungai) juga yang diaktifkan oleh masyarakat sendiri. Jalur darat belum bisa,” ujarnya.
Meski demikian, warga Muara Wis tidak menganggap ini musibah dan masih bisa beraktivitas normal. Pasalnya masyarakat di sana mayoritas seorang nelayan dan banjir menjadi berkah bagi mereka untuk panen ikan. “Jadi bukan musibah tapi berkah bagi mereka,” sebutnya.