Reporter: Iswanto | Editor: Buniyamin
SAMARINDA- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan wanita pengusaha Indonesia (Iwapi) Kalimantan Timur (Kaltim) secara resmi membentuk pengurus baru di Kota Samarinda setelah digelarnya Musyawarah Cabang (Muscab) pertama Iwapi Samarinda yang dilaksanakan di Hotel Grand Victoria, Rabu ( 2/2/2022).
Ketua DPD Iwapi Kaltim, Ernawaty Gafar menjelaskan pelaksanaan Muscab Iwapi Samarinda ini merupakan rangkaian program kerja yang wajib dilaksanakan oleh Iwapi Provinsi selaku pengurus DPD.
Sebelumnya, kata dia, telah dilaksanakan Muscab dan pelantikan pengurus Iwapi di sejumlah kabupaten/kota seperti Kutai Kartanegara (Kukar), Balikpapan, Bontang, Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser.
"Ini adalah agenda kerja kami yang keenam dalam pelaksanaan Muscab dan pelantikan ketua serta calon pengurus di DPC kota Samarinda," kata Erna, sapaan akrabnya.
Dalam tiga bulan kedepan, ungkap dia, di beberapa kabupaten/kota lainnya juga akan segera dilaksanakan Muscab dan pelantikan. Tujuannya agar eksistensi Iwapi di setiap daerah bisa lebih maksimal, terlebih setelah terpilihnya ketua dan pengurus yang baru.
"Dalam waktu tiga bulan terakhir ini semua pengurus di 10 Kabupaten/Kota harus laksanakan Muscab dan pelantikan. Insya Allah dalam waktu enam bulan ini tercapai semua," ujarnya.
Di Iwapi, sebut Erna, ada tiga prioritas utama yang harus dilaksanakan oleh semua anggota.
Pertama, semua anggota harus bisa mempersiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ini dianggap penting sebagai perempuan sehingga bisa melihat potensi diri serta potensi usaha yang dijalankan.
Kedua, semua anggota Iwapi harus bisa memasarkan produk secara marketing dan digitalisasi sesuai perkembangan teknologi yang ada.
Kemudian ketiga, semua anggota Iwapi harus bisa mengakses permodalan serta harus bisa bersinergi dengan pemerintah, BUMN dan stekholder di setiap daerahnya masing-masing.
Karena itu, lanjut dia, di dalam organisasi Iwapi akan diadakan program pelatihan kepada semua anggota, ini bertujuan agar semua anggota bisa lihai dalam memasarkan produknya secara digital, termasuk juga dalam mengelola manajemen usaha yang baik.
"Jadi kita harus bisa membantu teman-teman pengusaha terutama yang di daerah untuk belajar bagaimana bicara memasarkan produknya secara digital," jelasnya.
Untuk bisa bergabung di Iwapi, lanjut Erna, calon anggota diusahakan telah memiliki unit usaha baik usaha yang besar, menengah maupun usaha yang kecil sekalipun.
Untuk usaha yang belum memiliki izin juga akan siap dibantu oleh pengurus Iwapi, sehingga proses perizinan usaha dapat berjalan lancar dan aman.
"Seorang perempuan dikatakan bergabung dalam Iwapi harus punya usaha, usaha apa saja, seperti salon kecantikan, jual makanan, itu semua bisa. Kemudian juga tidak ada syarat khusus untuk batasan omset. Pokoknya intinya punya usaha, nanti yang belum memiliki izin kita siap bantu," bebernya.
Ia pun berharap agar pengurus Iwapi di kabupaten/kota yang telah dilantik untuk bisa menggandeng semua pengusaha baru, sehingga dalam proses perjalanan usahanya dapat lebih kreatif dan inovatif.
"Harapannya organisasi Iwapi di semua kabupaten/kota harus lebih eksis, jangan sampai setelah dilantik malah tidak melaksanakan kegiatan. Saya tidak mau seperti itu. Saya akan memonitor kerja mereka dalam setiap tiga bulan sekali," tegasnya.