Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Jembatan kayu yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat Dusun Pandamaran, Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan mendadak viral di media sosial lantaran setiap pengendara dipungut uang Rp20 ribu.
Kejadian berawal dari salah satu video singkat rombongan Basarnas yang melintas di jembatan tersebut hendak menuju Desa Tuana Tuha untuk melakukan pencarian ABK yang tenggelam.
Sebelum melintasi jembatan, mereka berhenti sebentar dan diminta membayar sebesar Rp20 ribu per mobil. Dari video itulah akhirnya mulai beredar informasi bahwa masyarakat setempat melakukan pungli terhadap mobil-mobil yang melintas.
Masyarakat setempat pun tidak terima dengan tuduhan itu, lantaran jembatan tersebut dibangun secara swadaya bukan oleh pemerintah.
Salah satu postingan di facebook mempertanyakan kenapa harus masyarakat yang disalahkan hanya karena uang Rp20 ribu. Padahal uang tersebut juga digunakan untuk memperbaiki akses jalan yang putus.
Akun tersebut justru mempertanyakan peran dan tanggung jawab pemerintah. Dia menegaskan uang itu merupakan sumbangan dan bukan pungli.
Camat Kenohan, Kaspul mengatakan hari ini berencana menumpuk batu pada akses jalan yang rusak itu. Jembatan swadaya itu sudah dibongkar oleh warga setempat, Sabtu (5/2/2022) sore.
“Rencana kasih batu dulu, karena jembatannya habis dibongkar yang penting akses jalan bisa dilewati dulu sambil menunggu surut (banjir),” ucapnya, Minggu (6/2/2022).
Setelahnya, Camat juga akan membuat laporan kepada Bupati Kukar Edi Damansyah agar perbaikan jalan pada akses yang putus atau rusak tersebut dapat segera terealisasikan, dan tidak ada lagi polemik serupa yang terjadi.
“Sambil menunggu kalau surut nanti kita laporan dengan pak Bupati, anggaran untuk di situ dan bisa cepat direalisasikan,” jelasnya.