Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kukar Rahman menyebutkan dari 57 Cabang Olahraga (Cabor) yang berada di bawah naungan KONI hampir 95 persennya memakai aset Pemkab untuk latihan.
“Rata-rata memakai fasilitas pemkab, hanya beberapa cabor yang memang di luar aset pemkab. Contoh ada Woodball di Samboja (latihan), ski air di Muara Wis. Sisanya memakai fasilitas olahraga (milik Pemkab),” sebut Rahman usai kegiatan Ngapeh Hambat yang digelar di teras indoor Kolam Renang Putri Junjung Buyah bersama jajaran Pemkab Kukar. Dengan tema yang diusung “Optimalisasi Aset dan BLUD Upaya Peningkatan PAD, Sulit ?? Pasti Bisa”, Senin (7/2/2022).
Rahman ingin Pemkab dapat memberikan dukungan atas segala fasilitas olahraga yang ada di Kukar kepada seluruh cabor. Dia berharap Pemkab Kukar bisa mengoptimalkan sarana dan prasarana olahraga untuk masing-masing cabor.
“Bukan hanya kolam renang, ada stadion Rondong Demang, stadion Aji Imbut, ada lapangan bulu tangkis. Itu yang memang harus didata Dispora supaya bisa dimaksimalkan cabor,” harapnya.
Rahman juga menyinggung soal dibukanya peluang bagi pihak ketiga untuk mengelola aset milik Pemkab Kukar. Menurutnya kolam renang bukan hanya dapat dikelola oleh pihak ketiga, tetapi bisa dikelola juga oleh cabornya seperti PRSI dan POSSI. “Biar cabornya memelihara fasilitas olahraganya. Seharusnya itu diserahkan aja biar dikelola,” ucap Rahman.
Lanjutnya, jika Pemkab Kukar ingin menyerahkan pengelolaan kolam renang kepada pihak ketiga tentu harus ada targetnya. Contohnya menyetorkan PAD Rp50 juta dalam satu tahun dan atlet Kukar bebas menggunakan fasilitas yang ada.
“Silakan saja komersialkan, tapi atlet yang membela nama Kukar bisa menggunakan fasilitas. Sarannya untuk pemerintah tadi bisa memfasilitasi atlet atau cabor Kalau komersilkan silakan yang penting tidak terlalu memberatkan pemerintah masalah pembiayaan (pemeliharaan),” jelasnya.
Plt Kadipora juga sempat menyampaikan atlet asal Kukar bisa bebas menggunakan fasilitas yang ada. Dia meminta kepada cabor yang dinaungi oleh Pengcab unuk dibuatkan ID Card agar bebas keluar masuk area kolam renang untuk latihan.
Afe sapaan akrabnya juga mengatakan bakal membuat kesepakatan dengan para atlet soal jadwal latihannya, apakah memang memerlukan waktu dan tempat khusus atau tidak.
“Mereka kita harapkan tetap menghormati Pemda menjadikan ini sebagai (penghasil) PAD. Mungkin weekend kita minta konsentrasi dari Jumat, Sabtu, Minggu untuk umum. Kita libatkan mereka mungkin bisa membantu untuk pengamanan pengawasan pengunjung,” demikian Afe.