Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan tengah bersiap menyambut ratusan pelajar dari Sabah, Malaysia. Penyambutan ini dilakukan terhadap pelaku perjalanan luar negeri untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Kepala UPT BP2MI Nunukan, Kombes Pol F.J Ginting menyampaikan, rencana pemulangan pelajar yang merupakan anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sabah, Malaysia ke tanah air ini untuk melanjutkan pendidikan dari laporan Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Tawau akan tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Rabu (9/2/2022).
"Tanggal 9 direncanakan pemulangan. Berdasarkan surat awal 196 orang. Namun, berdasarkan informasi terbaru 161 orang," ujar Ginting kepada pusaranmedia.com.
Karena mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri, laniut Ginting, maka penjemputan akan dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga pelaksanaan karantina sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
"Pola penjemputan tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Karantina tujuh hari. Stakeholder terkait juga ikut. Antisipasi pemeriksaan antigen dan PCR dilakukan," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya, Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau, Emir Faisal menambahkam program repatriasi anak-anak PMI dilakukan pada Rabu (9/2/2022) melalui pelabuhan Tawau menuju Tunon Taka, Nunukan.
Diketahui, repatriasi ini merupakan kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan KRI Tawau, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu.
Total anak yang akan dipulangkan sebanyak 161 orang. Anak PMI ini telah menyelesaikan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Community Learning Center (CLC) Sabah, Malaysia dan repatriasi bertujuan memberikan kesempatan bagi anak-anak PMI kembali ke tanah air secara sah dan melanjutkan pendidikan di Indonesia.
"Anak PMI ini akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas) sederajat," bebernya.
Dijelaskan, total anak yang dipulangkan ke tanah air sebanyak 169 orang. Kemudian, beberapa anak telah dipulangkan dengan perjalanan udara. Sehingga, yang dipulangkan melalui Tawau sebanyak 161 orang.
"Karena sudah ada yang pulang lebih awal melalui Airport Kota Kinabalu kemudian ke Kuala Lumpur dan lanjut ke Jakarta," pungkasnya.