Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Terdapat dua kategori yang membedakan kondisi jalan di Kabupaten Kukar, yaitu jalan dengan kondisi mantap dan jalan dengan kategori tidak mantap.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kukar Restu Irawan menyebut dulunya jalan dengan kondisi mantap sangat tinggi di Kukar. Kini ada perubahan pada sistem pengukuran panjang jalan. Hal ini lah yang menyebabkan pertumbuhan data jalan rusak di Kukar. “Dulu jalan di Kukar yang mantap juga sangat tinggi. Tetapi itu data dan tata cara pengukurannya (yang dulu) sangat berbeda dengan sekarang,” bebernya.
Dulunya pengukuran jalan menggunakan sistem secara manual saja atau penglihatan langsung. Tetapi sekarang telah berbeda. Pengukuran telah menggunakan alat pengukur kerataan permukaan.
Hal tersebut memang telah sesuai dengan sistem yang disyaratkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) RI. Metode yang digunakan adalah Surface Distress Index (SDI) dan International Roughness Index (IRI). “Makanya nilainya sempat turun, tetapi sudah kita jelaskan kepada Pak Bupati bahwa standar pengukurannya yang berbeda,” jelasnya.
Belakangan diketahui ada sepanjang 1.004,6 kilometer atau 45,8 persen jalan di Kukar masuk kategori mantap. Pembagiannya terbagi menjadi katageri baik dan sedang. Kemudian sepanjang 1.188 kilometer atau 54,1 jalan di Kukar masuk kategori kondisi tidak mantap. Dalam kategori ini pun dibagi ke dalam jalan rusak ringan dan rusak berat. Dengan data ini disimpulkan bahwa sebagian besar jalan di Kukar masih mengalami kerusakan.
Rincian di atar berdasarkan data dari Dinas PU Kukar. Data tersebut belum termasuk dalam panjang jalan yang menjadi kewenangan Dinas Perkim. Juga jalan-jalan yang perbaikannya menjadi tanggung jawab kecamatan. Bila dihitung per kilometer jalan rusak dikalikan Rp6 miliar, maka jumlah anggaran yang diperlukan sekitar Rp7 triliun lebih.
Dana yang dibutuhkan terbilang sangat besar. Kalaupun dana APBD Kukar dialokasikan seutuhnya untuk menuntaskan perbaikan jalan, maka nilainya tidak akan cukup. (Adv)