Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Nunukan kembali terjadi dalam beberapa hari terakhir. Dua Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) yang berada di Jalan TVRI, Nunukan Timur pun tampak tutup tanpa terlihat aktivitas sama sekali.
Bahkan, sejumlah pedagang eceran yang kerap menjajakan BBM dalam wadah botolan pun tampak kosong. Mereka mengaku Nunukan dalam tiga hari belakangan tidak mendapatkan minyak lantaran APMS tutup.
Pedagang BBM eceran di Jalan Pesantren, Nunukan Tengah, La Ode Kurniawan mengaku sudah tiga hari tak berjualan minyak eceran karena BBM di APMS kosong.
"Sudah tiga hari ini kosong, katanya belum ada masuk kapal pengangkut BBM, makanya kosong semua stok minyak biar di Pertashop," ujar Kurniawan kepada pusaranmedia.com.
Jika pun ada, lanjut Kurniawan, akan sangat sulit didapatkan pedagang yang masih memiliki stok. Selain itu, takaran yang diberikan juga dalam setiap botolnya tidak akan sama seperti kondisi minyak tersedia di APMS.
"Kemarin ada beberapa teman yang jual, tapi rata-rata takarannya dikurangi, karena memang mereka belikan juga dengan takaran yang kurang, sehingga untuk mendapatkan keuntungan biasanya dikurangi sedikit lagi takarannya," ujarnya.
Kelangkaan BBM di Nunukan memang kerap terjadi, bahkan kondisi seperti ini terakhir terjadi pada Oktober 2021 lalu, nyaris sepekan masyarakat Nunukan kesulitan mendapatkan BBM baik jenis Pertamax maupun Pertalite.
Dikonfirmasi terkait kelangkaan ini, Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut Pertamina Depo Tarakan, Azri Ramadan Tambunan mengatakan, telah terjadi kendala pada armada angkutan BBM dengan tujuan Nunukan.
Namun, pihaknya memastikan bahwa armada tersebut, hari ini telah mulai melakukan pengisian di Depo Pertamina Tarakan dan rencananya akan tiba di Nunukan, Kamis (17/3/2022) besok.
"Ada kendala di kapal pengangkutnya, tapi sudah selesai, saat ini sudah muat BBM dan besok rencana sudah tiba di Nunukan," bebernya.
Azri menambahkan, dipastikan besok ketersediaan BBM untuk masyarakat Nunukan sudah bisa kembali disalurkan. Untuk armada pengangkut sendiri, lanjut Azri, pihak Pertamina hanya melayani dua unit kapal dengan tujuan Nunukan, sementara jika terjadi kendala dan butuh perbaikan, maka, dipastikan akan terjadi keterlambatan pengiriman BBM ke Nunukan.
Sementara untuk kuota BBM sendiri, tambah Azri, untuk jenis Pertamax dan Pertalite sebenarnya tidak memiliki kuota tertentu, melainkan berapa jumlah permintaan oleh APMS maka pertamina akan mendistribusikan sesuai permintaan.
"BBM yang pakai kuota itu cuma jenis solar. Tapi kalau untuk yang lain itu kami sesuaikan sesuai permintaan, jadi tidak ada kuota khusus," pungkasnya.