Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Akses Jalan Poros Bontang-Sangatta di KM 12 Masih Lumpuh, Hanya Bisa Dilewati Menggunakan Perahu

Banjir di jalan poros Bengalon-Sangatta.(Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Akses Jalan Poros Bontang-Sangatta di KM 12 Masih Lumpuh, Hanya Bisa Dilewati Menggunakan Perahu

    PusaranMedia.com

    Banjir di jalan poros Bengalon-Sangatta.(Istimewa)

    Akses Jalan Poros Bontang-Sangatta di KM 12 Masih Lumpuh, Hanya Bisa Dilewati Menggunakan Perahu

    Banjir di jalan poros Bengalon-Sangatta.(Istimewa)

    Reporter: Ainur Rofiah | Editor: Bambang Irawan

    SANGATTA - Banjir yang merendam beberapa titik di Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kini telah berangsur-angsur surut.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, Syafruddin mengatakan lima titik terparah di Sangatta telah berhasil di evakuasi dengan total 1.308 KK terdampak mencakup bayi, anak-anak, lansia dan wanita hamil.

    "Sebelumnya di tahun 2013 juga ada banjir parah, dan tahun ini juga kita lihat sepertinya air cukup tinggi, meski ada penurunan sedikit, hanya saja kita takutkan akan ada hujan lagi," ucapnya melalui sambungan telepon, Senin (21/3/2022).

    Beberapa titik yang saat ini menunjukkan penurunan yakni poros Bontang-Sangatta kilometer 8, namun pada kilometer 12 tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan debit air. Aktivitas lalu lintas juga mati pada lokasi tersebut.

    "Kilometer 8 sudah ada tanda-tanda surut, tapi pada kilometer 12 belum ada tanda-tanda surut sampai sekarang, akibatnya akses keluar dan masuk lumpuh, mereka hanya bisa menggunakan perahu, baik itu perahu karet maupun klotok yang disediakan BPBD dan relawan, " tambahnya.

    Posko penampungan dan dapur umum telah berdiri berdekatan. Mulai dari pemerintah setempat, sampai relawan turut membantu pengadaan makanan untuk warga pengungsian yang terdampak. Meski masih terkendala bahan pokok, namun pemerintah tengah berupaya memberikan persediaan yang cukup.

    "Posko dan dapur umum sudah berdiri, dari Pemda dan ada teman-teman relawan juga mendirikan. Saat ini kebutuhan pokok masih kami ushakan agar dapat terpenuhi," tandasnya.