Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Jelang Dibuka Pintu Masuk Malaysia, Warga Nunukan Mulai Ramai Ajukan Permohonan Paspor 

Pembuatan dokumen paspor baru yang dilakukan oleh petugas Imigrasi Kelas II Nunukan (Foto: Diansyah/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Kalimantan Utara

    Jelang Dibuka Pintu Masuk Malaysia, Warga Nunukan Mulai Ramai Ajukan Permohonan Paspor 

    PusaranMedia.com

    Pembuatan dokumen paspor baru yang dilakukan oleh petugas Imigrasi Kelas II Nunukan (Foto: Diansyah/pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Jelang Dibuka Pintu Masuk Malaysia, Warga Nunukan Mulai Ramai Ajukan Permohonan Paspor 

    Pembuatan dokumen paspor baru yang dilakukan oleh petugas Imigrasi Kelas II Nunukan (Foto: Diansyah/pusaranmedia.com)

    Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan 

    NUNUKAN - Terkait rencana dibukanya secara resmi pintu masuk Malaysia pada 1 April 2022 mendatang, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan, Washington Saut Dompak mengaku ada peningkatan aktivitas permohonan dokumen baru paspor dan perpanjangan di Kantor Imigrasi Nunukan, Jalan Ujang Dewa, Nunukan Selatan. 

    "Lumayan banyak yah permintaan setelah adanya informasi dibukanya Tawau awal April ini. Dari dua tahun belakangan biasanya setiap hari kita layani satu orang pemohon atau dua orang. Bahkan kadang nihil sama sekali pemohon," ujar Washington kepada pusaranmedia.com. 

    Kini dalam sehari, lanjut Washington, pemohon dapat mencapai puluhan orang, yang mengurus dokumen baru serta perpanjangan dokumen yang sudah habis masa berlakunya. 

    Untuk biaya permohonan dokumen baru sendiri, kata Washington, pemohon harus mengeluarkan budget sebesar Rp350 ribu yang disetorkan langsung ke negara melalui proses pembayaran melalui bank. 

    "Kalau perpanjangan juga sama Rp350 ribu. Karena itu untuk pembuatan buku baru. Untuk persyaratannya sendiri, kalau untuk perpanjangan cukup bawa paspor lama dan KTP sesuai nama di paspor lama," ujarnya. 

    Sementara untuk dokumen baru, pemohon harus menyiapkan identitas diri berupa KTP, kartu keluarga, akta kelahiran atau akta perkawinan atau buku nikah, ijazah atau surat baptis.

    Dikatakan Washington, tingginya permohonan pembuatan paspor ini juga terus berdatangan dari program jemput bola yang dilakukan Imigrasi. Bahkan, di Kecamatan Lumbis sendiri setidaknya ada 300 pemohon baru yang menunggu kembali kehadiran Imigrasi. 

    "Jadi program jemput bola kita ini berbanding lurus dengan rencana dibukanya Malaysia. Ini sudah banyak antrean juga, Lumbis itu ada 300 orang, belum lagi instansi-instasi yang ada do Nunukan juga pada bermohon semua," bebernya. 

    Washington pun berharap, pelayanan terbaik akan terus diberikan Imigrasi Nunukan, sehingga masyarakat juga dapat menikmati perjalanan dengan dokumen resmi keimigrasian. Sehingga, masyarakat yang akan beraktivitas atau berkunjung ke negara tetangga juga tidak merasa was-was. 

    "Harapan kita itu, biar masyarakat tidak lagi masuk secara ilegal ke Malaysia. Karena yang rugi bukan kita tapi WNI kita juga, kalau sampai tertangkap hanya karena tidak mengantongi dokumen resmi," pungkasnya.